Isu Terkini

Ketum PBNU: Tak Masalah Israel Main di Indonesia, Belum Tentu Palestina Rugi

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Taylor Brandon

Sikap publik yang menolak kedatangan timnas Israel untuk bermain di Piala Dunia U-20 di Indonesi belakangan ini, memicu pro dan kontra. Namun, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tak mempermasalahkan hal tersebut.

Memikirkan Solusi: Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini menyebutkan, keikutsertaan timnas Israel dalam ajang olahraga tersebut belum tentu merugikan Palestina.

“Menurut saya sih ndak masalah. Belum tentu Palestina rugi kok. Sekarang kalau Israel datang ke sini, apakah Palestina rugi? Enggak juga,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023).

Yahya menerangkan, upaya membela Palestina semestinya dilakukan dengan solusi atas persoalan yang terjadi Palestina, bukan meneriakkan protes semata yang berkaitan dengan Israel.

“Kalau menurut saya, sekarang ramai-ramai FIFA soal penolakan Israel dan lain-lain. Saya sebetulnya berharap ketika berpikir tentang Palestina, ingin membela Palestina, mereka bukan cuma teriak lalu tidur. Apa yang harus dilakukan selanjutnya itu apa? Ke mana arah dari solusi? Ini yang harus dipikirkan,” jelasnya.

Memperkuat Nasionalisme: Dibanding protes, Gus Yahya mengatakan bahwa langkah terbaik untuk membela Palestina adalah dengan memperkuat internasionalisme dan memperkuat posisi Indonesia melalui FIFA.

“Tapi kalau kita kembangkan positioning Indonesia melalui FIFA ini sehingga kita betul-betul mempunyai posisi moral yang meningkat untuk terus mengartikulasikan arah dari solusi masalah Palestina, itu saya kira lebih konstruktif daripada sekadar protes, tidur, protes, tidur, enggak ada gunanya,” ujarnya.

Penolakan Sebelumnya: Penolakan terhadap timnas Israel muncul jelang Kick Off Piala Dunia U-20. Israel berhasil tembus untuk maju ke Piala Dunia U-20 pada 20 Mei-11 Juni 2023.

Beberapa pihak seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan beragam organisasi masyarakat (ormas( Islam dan organisasi non-pemerintah dalam negeri turut menolak kehadiran Israel. 

Bahkan, salah satunya adalah Gubernur Bali Wayan Koster. Menurut Wayan, persoalan kebijakan politik Israel yang bertentangan dan tidak adanya hubungan diplomatik dengan Indonesia, membuat Israel belum bisa diakui sebagai negara. (Vel)

Share: Ketum PBNU: Tak Masalah Israel Main di Indonesia, Belum Tentu Palestina Rugi