Super Air Jet Ditegur Kemenhub Imbas AC Pesawat Mati
Matinya sistem pendingin atau air conditioner (AC) Pesawat Super Air Jet rute Denpasar (DPS) menuju Jakarta (CGK), Selasa (21/3/2023) menghebohkan publik. Hal ini, membuat pihak maskapai penerbangan ditegur Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Masalah Kabin: Sebelumnya, masalah AC Super Air Jet mati ini viral diceritakan salah satu penumpang lewat TikTok dengan akun Kent Sagopi. Video berdurasi 40 detik miliknya menunjukkan bayi yang menangis karena kepanasan. Kemudian, video tersebut juga menyoroti kru penerbangan yang tidak membantu bayi tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Maria Kristi Endah Murni mengatakan teguran kepada maskapai tersebut telah disampaikan oleh pihaknya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Kemenhub, kata dia padamnya sistem pendingin disebabkan karena pesawat tersebut mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara di kabin.
“Hal ini memicu suhu udara di kabin pesawat tinggi dan membuat penumpang menjadi tidak nyaman karena kepanasan,” kata Kristi melalui pernyataan persnya seperti diberitakan Antara, Jumat (24/3/2023).
Penindakan Serius: Kristi memastikan pihaknya akan menindaklanjuti masalah ini dengan serius. Ia meminta Super Air Jet untuk menyelidiki lebih lanjut masalah sistem pendingin kabin mereka dan memperbaikinya agar kejadian serupa tidak terulang.
“Super Air Jet juga diminta untuk membina personil penerbangan yang tidak segera melakukan SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku,” ucapnya.
Tingkatkan Pelayanan: Kristi turut mengingatkan agar seluruh maskapai terus meningkatkan pelayanan dan mengutamakan keselamatan serta keamanan penerbangan, mengingat momen hari raya Idul Fitri sudah dekat.
Perayaan Lebaran, kata dia akan membuat mobilitas masyarakat tinggi. Maka dari itu, Kemenhub juga akan melakukan inspeksi terhadap pesawat yang beroperasi saat mudik lebaran.
“Pada periode persiapan angkutan udara lebaran tahun ini, kami akan melakukan ramp inspection atau inspeksi terhadap pesawat yang akan beroperasi melayani mudik lebaran. Saya mengingatkan kembali para operator di bidang penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu safety, security, services dan compliance (kepatuhan pada aturan yang berlaku),” tuturnya. (Vel)
