Kementerian Perhubungan berencana merevitalisasi Bandara Udara Halim Perdanakusuma. Hal ini guna meningkatkan faktor keselamatan penerbangan.
Penurunan Kualitas: Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto, mengatakan revitalisasi dilakukan mengingat Bandara Halim punya fungsi yang vital, namun terjadi penurunan kualitas elemen bandara terutama runway.
“Kami sedang menyiapkan desain sisi udara seperti rekonstruksi runway dan perbaikan sistem drainase. Hal-hal tengah kami bahas dengan berbagai pihak,” kata Novie seperti dilansir Antara.
Pembahasan: Novie menjelaskan, pembahasan intensif tengah dilakukan dengan berkoordinasi bersama Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan, Sekretariat Negara, Kementerian PUPR, Angkasa Pura II, serta pemangku kepentingan terkait lainnya.
Ia menambahkan saat ini tengah dibahas berbagai hal yang harus dipersiapkan terkait dampak dari proses revitalisasi ini yang memerlukan waktu kurang lebih satu tahun. Hal tersebut untuk memastikan keselamatan, dan pelayanan terbaik dapat dipenuhi.
“Adapun rencana operasionalisasi dan lain-lain akan disampaikan setelah pembahasan bersama Kementerian dan lembaga terkait,” ucapnya.
Mulai November: Rencananya, penutupan Bandara Halim akan mulai berlaku November ini hingga sembilan bulan mendatang. Nantinya, penerbangan komersial reguler akan beralih seluruhnya ke Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga