Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilaporkan mengidap
 kanker prostat. Dia berencana untuk melakukan pengobatan terhadap penyakitnya
 tersebut ke luar negeri.
Apa itu kanker prostat?
Dalam jurnal BRIN, kanker
 prostat terjadi ketika sel-sel prostat tumbuh lebih cepat daripada kondisi
 normal sehingga membentuk benjolan atau tumor yang memiliki keganasan. 
Dikutip dari Antara,
 kanker prostat menyasar kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus
 saluran kemih (uretra). Kanker itu mulai terbentuk ketika sel-sel di prostat
 mengalami perubahan. 
Perubahan tersebut kemudian memberi tahu sel untuk tumbuh
 dan membelah lebih cepat daripada sel normal. Pada akhirnya, sel abnormal itu terus
 hidup, ketika sel lain mati.
Sel abnormal yang terakumulasi membentuk tumor yang dapat
 tumbuh untuk menyerang jaringan di sekitarnya. Beberapa sel abnormal dapat
 pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya.
Prostat
 merupakan kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih dan di sekitar saluran
 kencing pria. Kelenjar ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang membawa air
 mani atau semen dan membantu mengeluarkan air mani saat ejakulasi.
Gejala
Pertumbuhan kanker prostat bisa sangat lambat, bahkan
 menimbulkan gejala selama bertahun-tahun. Keluhan mulai muncul ketika kanker
 semakin besar karena desakan pada uretra menimbulkan iritasi atau menyumbat
 aliran air seni. 
Salah satu gejala umum kanker prostat adalah BPH, berupa
 kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut timbul akibat
 kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra. 
Gejala lain penyakit itu adalah air kemih berwarna merah
 (karena mengandung darah) atau penahanan air kemih mendadak. Setelah kanker
 menyebar, penderita bisa mengalami anemia. Kanker prostat juga bisa menyebar ke
 otak dan menyebabkan kejang, serta gejala mental atau neurologis lainnya. 
Gejala
 lain ketika kanker sudah menyebar ke organ lain, antara lain nyeri
 pinggang. Kemudian, ada pembesaran kelenjar getah bening sekitar prostat,
 penurunan berat badan, dan nyeri tulang jika kanker sudah menyebar ke tulang
Penderita
Penderita kanker prostat biasanya diderita oleh pria di atas
 50 tahun. Namun, sejumlah kasus juga ditemukan pada orang yang lebih muda.
Dokter spesialis urologi Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk
 (SHKJ), Marto Sugiono menyebut kanker prostat merupakan salah satu penyebab
 terbanyak kematian pada pria. Prevalensi penderita kanker prostat di Indonesia mencapai
 11 dari 100.000.
“Kanker prostat ini sering diderita oleh laki-laki di dunia
 dan menjadi salah satu penyebab kematian pada pria. Nomor satu adalah kanker
 paru dan nomor dua adalah kanker prostat,” ujar Marto dikutip dari Antara.
Deteksi
Staf Departemen Medik Urologi RSCM-FKUI, Agus Rizal Ardy
 Hariandy Hamid merekomendasikan pemeriksaan prostate-specific agent (PSA) saat
 pria berusia di atas 50 tahun. Jika ada riwayat keluarga menderita kanker
 prostat, skrining disarankan dilakukan sejak usia 40 tahun, sembari melakukan
 pemeriksaan kesehatan umum (MCU).
Pencegahan
Ada berbagai cara untuk mencegah kanker prostat, misalnya
 mengonsumsi makanan yang mengandung lycopene,
 antioksidan yang ditemukan dalam makanan yang berwarna merah seperti tomat. Berbagai
 penelitian menyebut lycopene mencegah kerusakan DNA karena mengurangi
 pembentukan radikal bebas.
Olahraga seperti joging, lari, bersepeda dan berenang juga
 dapat menurunkan risiko kanker prostat.
Selain itu, berhubungan intim juga disebut bisa mengurangi
 potensi menderita kanker prostat. Beberapa studi menyebut pria yang lebih
 banyak berejakulasi memiliki peluang lebih kecil terkena kanker prostat.
 Ejakulasi sebanyak 21 kali dalam sebulan ditemukan cukup untuk mengurangi
 risiko kanker prostat pada pria berusia 20-25 tahun.
Mengurangi konsumsi lemak hewani dan menggantinya dengan
 lemak nabati juga dapat memberikan manfaat tambahan karena protein hewani
 dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat. Makanan kaya akan lemak nabati,
 seperti alpukat, minyak zaitun, almond, dan kenari.
Yang lebih penting dari pencegahan itu adalah menerapkan
 pola hidup sehat.
Untuk penderita kanker prostat stadium dini, harapan hidup disebut
 hingga 10 tahun ke depan. Jika stadium empat, harapan hidup hingga 10 tahun ke
 depan hanya sekitar 40 hingga 50 persen.