General

Kenapa Ada Lagu yang Bisa Bikin Kita Merinding?

Irfan — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Selama beberapa tahun, para akademisi telah menghabiskan waktu untuk menyelidiki mengapa beberapa lagu bisa membuat orang “merinding”. Sensasi ini biasanya digambarkan sebagai menggelitik yang menyenangkan, atau menggigil saat mendengarkan sebuah lagu.

Satu pernyataan yang menonjol adalah bahwa saat kita mendengarkan musik, pikiran kita berpacu ke depan untuk membayangkan apa yang akan terjadi, dan kita menjadi merinding ketika prediksi kita benar-benar meleset.

Kemungkinan lain adalah orang yang chill memiliki lebih banyak koneksi antara sistem pendengaran dan penghargaan di otak. Namun, ilmuwan lain telah mengusulkan bahwa orang yang lebih berempati lebih rentan mengalami pengalaman ini karena penularan emosional.

Penelitian

Mengutip Quartz, penelitian terbaru yang dipimpin oleh Rémi de Fleurian, seorang kandidat PhD di lab kognisi musik di Queen Mary University of London, mengungkapkan, lagu-lagu yang memicu “merinding” biasanya punya getaran yang sedih. Sensasi merinding ini juga cenderung datang dari musik yang “canggih”.

De Fleurian dan rekan penulisnya, Marcus Pearce, seorang dosen senior persepsi musik di universitas yang sama, menyisir melalui penelitian yang diterbitkan dan menyusun daftar untuk lebih dari 700 lagu yang telah diidentifikasi sebagai pemicu merinding.

Mereka kemudian, menggunakan data dari Spotify dan mencocokkan setiap lagu dengan lagu lain dari artis yang sama yang kira-kira sama panjang dan popularitasnya. Selanjutnya, mereka membandingkan dua bagian musik, menganalisis beberapa fitur, termasuk suasana hati yang dibangun oleh setiap lagu.

Pada akhirnya, karakteristik tertentu tentang musik yang memicu merinding muncul dari data. “Rata-rata, mereka lebih sedih, lebih lambat, kurang intens, dan lebih instrumental daripada trek lainnya,” kata dia.

Adapun makna kecanggihan yang ia maksud berarti santai, tenang, nondanceable, lambat, nonelectric, dan instrumental.

Daftar Lagu

Sebagai hasil sampingan dari penelitian ini, de Fleurian dan Pearce menghasilkan daftar lagu epik berjumlah lebih dari 700 lagu tadi untuk para pencari lagu yang hendak menikmati sensasi ini.

Ini termasuk potongan-potongan lagu seperti “Purple Rain” milik Prince, “Back to Black” milik Amy Winehouse, dan beberapa versi “Hallelujah” Leonard Cohen. Ada juga beberapa techno, sejumlah karya Rachmaninoff dan Mahler, dan trek dari artis yang lebih tidak dikenal.

Quartz telah membuat daftar putar Spotify dari hampir semua trek di de Fleurian’s “chills” collection dengan nama “Songs to give you chills”. Berurasi 65 jam 18 menit, playlist ini mengambil inspirasi dari 200+ Chills playlist yang dibagikan di Twitter oleh Ethan Mollick, seorang profesor inovasi di Wharton School di University of Pennsylvania.

De Fleurian menawarkan satu peringatan bagi siapa saja yang mendengarkan: Beberapa orang melaporkan sensasi chill ketika sebuah lagu memiliki hubungan pribadi, berarti setiap lagu berpotensi menghasilkan sensasi merinding.

“Jadi, ya, aku punya musik yang mengangkat alis di sana,” kata de Fleurian.

Pembaca juga mungkin memperhatikan bahwa lagu-lagu dari tahun 80-an, 90-an, dan 2000-an—termasuk karya Death Cab For Cutie, Bon Iver, dan banyak Radiohead (tidak hanya “Creep”) tampaknya cukup mewakili sebagai lagu “merinding”.

Itu mencerminkan era ketika para ilmuwan melakukan penelitian tentang musik chill, kata de Fleurian.

Salah satu makalahnya yang akan datang akan mencakup karya-karya yang lebih baru, seperti “Runaway” oleh Kayne West, “Loud Places” oleh Jamie xx, dan “Ride” oleh Lana Del Rey.

Baca Juga

Share: Kenapa Ada Lagu yang Bisa Bikin Kita Merinding?