Isu Terkini

Staf Khusus Sri Mulyani Ajak Bupati Meranti Duduk Bersama

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi sumur minyak

Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengajak Bupati Kepulauan Meranti, Riau, Muhammad Adil duduk bersama membahas dana bagi hasil (DBH) yang sempat dipertanyakan.

Pertanyaan DBH Meranti atas hasil minyak di daerah itu sempat membuat Adil melupakan emosinya hingga berujung pada pernyataan iblis dan setan.

“Jadi, mungkin di sini perlu duduk bersama ya. Data yang diperoleh Pak Bupati (M Adil) itu dari mana? Lalu, silakan nanti kalau mau di-cross check dengan data Kementerian ESDM,” kata Yustinus di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (12/12/2022).

Minta duduk bersama: Yustinus menjelaskan, pihaknya menggunakan acuan DBH minyak 100 dolar Amerika Serikat (AS) per barel, tidak seperti yang dituduhkan Adil yang hanya menerima Rp114 miliar dengan hitungan 60 dolar AS per barel.

Menurutnya, data lifting yang digunakan diambil dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Merujuk pada data tersebut, produksi minyak pada daerah yang dipimpin Adil memang mengalami penurunan. Sehingga hal itu membuat penurunan DBH yang diperoleh daerah itu.

Lukai perasaan: Yustinus menyesalkan kalimat bernada merendahkan pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terlontar dari seorang kepala daerah. Hal itu, menurutnya jelas telah melukai perasaan para pegawai di Kemenkeu.

“Kami sesalkan dan tentu melukai para pegawai Kemenkeu, tapi lebih dari itu kami mengklarifikasi kenapa kami menolak keras pernyataan itu, karena apa yang dilakukan Kemenkeu justru terus mendorong supaya dukungan untuk daerah itu semakin kuat. Itu bisa ditunjukkan dengan berbagai data, termasuk untuk Kabupaten Meranti,” katanya.

Luapan emosi bupati: Seperti diketahui, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil meluapkan emosinya dengan menuding Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diisi setan dan iblis. Hal itu dipicu masalah dana bagi hasil (DBH) dari produksi minyak yang dihasilkan Meranti.

Hal itu dilontarkan dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru, Riau pada Kamis 8 Desember 2022 lalu. Acara tersebut turut dihadiri Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi Pembangunan, Laode Ahmad; Gubernur Riau, Syamsuar; Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman; serta Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni.

Awal mula: Mulanya Adil bercerita bahwa dirinya telah lama berupaya untuk melakukan audiensi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani guna membahas hal tersebut. Namun pihak Kemenkeu hanya bisa melakukan audiensi secara daring, tidak bisa langsung.

Walhasil ia berusaha untuk mengejar agenda Sri Mulyani agar dapat bersua secara langsung dengan bendahara negara itu. Adli mengaku pernah sengaja menghadiri agenda Sri Mulyani di Bandung, Jawa Barat demi dapat membicarakan masalah itu secara jernih.

Diisi setan dan iblis: Namun dalam acara itu, kata Adil, Sri Mulyani tidak hadir. Kehadirannya hanya diwakilkan oleh bawahannya.

“Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadir waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong ‘Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan’” kata Adil, dikutip pada Senin (12/12/2022).

Baca Juga:

Saat Bupati Kepulauan Meranti Sebut Kemenkeu Diisi Setan-Iblis

Kemenkeu Respons Bupati Meranti soal Pegawai Setan dan Iblis

Geger Bupati Meranti, Ancam Keluar RI hingga Angkat Senjata

Share: Staf Khusus Sri Mulyani Ajak Bupati Meranti Duduk Bersama