Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, hasil pemeriksaan forensik digital menemukan satu keluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat, sangat jarang berkomunikasi dengan pihak luar.
“Hasil digital forensik ditemukan petunjuk sangat jarang berkomunikasi dengan pihak luar,” tutur Hengki dilansir dari Antara.
Percakapan satu arah: Dalam rumah yang dihuni oleh empat orang tersebut, hanya terdapat dua unit ponsel dan di dalamnya ditemukan percakapan satu arah dari satu ponsel ke ponsel lainnya. Percakapan satu arah tersebut menggunakan bahasa Inggris yang sifatnya emosional.
“Sebagaimana yang kami sampaikan kemarin, ini kata-katanya sangat terlihat bahwa ini berpendidikan dari bahasa Inggris sifatnya emosi,” ujar Hengki.
Konten percakapan tersebut saat ini diteliti oleh tim psikologi forensik. Konten percakapan itu untuk mencoba memahami kondisi psikologis anggota keluarga tersebut sebelum meninggal demi mengungkap motif dan penyebab kematian satu keluarga tersebut.
Proses otopsi: Proses otopsi untuk menentukan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Pada saat kita otopsi yang terakhir, kita memperoleh berapa temuan dan harus diteliti di laboratorium, itu membutuhkan waktu yang cukup lama ya berapa minggu kita menanti,” tutur Hengki.
Penyidik akan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam investigasi kasus tersebut agar tidak ada fakta dan petunjuk yang terlewatkan.
“Yakinlah bahwa kita tetap bekerja dan kita harus benar berhati-hati dalam melaksanakan ataupun mengungkap sebab maupun motif dari pada peristiwa ini,” ucapnya.
Investigasi dilakukan secara paralel dalam menentukan penyebab kematian satu keluarga yang beranggotakan empat orang tersebut. Di antaranya, proses otopsi, forensik digital, dan psikologi forensik. Hasil investigasi tersebut akan saling melengkapi untuk kemudian ditarik menjadi satu kesimpulan yang mengungkap motif dan penyebab kematiannya.
“Mungkin bisa mengungkap ataupun justru mematahkan praduga yang selama ini kita tidak tahu,” ujar Hengki.
Penemuan mayat: Sekeluarga tewas dalam rumah yang terkunci di Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Penemuan empat mayat dalam rumah tersebut berawal dari seorang Ketua RT di Perumahan Citra Satu, Kalideres, Jakbar, yang mencium bau busuk, pada Kamis (10/11/2022) pukul 18.00 WIB.
Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda. Yaitu, ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang. Polisi tidak mendapatkan adanya luka senjata tajam ataupun tumpul dari sekujur tubuh para korban. Polisi menduga satu keluarga terdiri dari empat orang yang ditemukan meninggal dunia di rumah kawasan Kalideres, tidak mengkonsumsi makanan dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga:
Autopsi Psikologis: Buku-buku Milik Keluarga Tewas di Kalideres Dipelajari
Jejak Digital di Perkara Sekeluarga Kalideres Tewas Misterius