Isu Terkini

Beda dengan Singapura Cs, RI akan Daftarkan Kebaya ke UNESCO Lewat Single Nomination

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Kemendikbud/Kebaya

Empat negara di Asia Tenggara berupaya menominasikan kebaya untuk daftar warisan budaya takbenda UNESCO.

Singapura memimpin upaya nominasi multinasional kebaya untuk daftar warisan budaya takbenda Unesco, bersama dengan Brunei, Malaysia, dan Thailand.

Single nomination: Di sisi lain, ternyata Indonesia juga berupaya menominasikan kebaya untuk daftar warisan budaya takbenda Unesco.

Kemendikbudristek, Kemenko PMK, hingga Komisi Nasional untuk UNESCO (KNIU) telah memberi masukan terkait kebaya ke Komisi X DPR RI. Yaitu, terkait pendaftaran Hari Nasional, kebaya sebagai warisan budaya tak benda nasional, serta pendaftaran kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO secara single nomination.

Hal tersebut terungkap ketika Wakil Ketua DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti ketika membacakan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait Pembahasan Pendaftaran Kebaya sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO secara Single Nomination, pada Rabu, (16/11/2022).

Komisi X DPR RI meminta pemerintah bekerjasama dengan para pemangku kepentingan untuk memenuhi persyaratan kriteria pendaftaran kebaya sebagai warisan dunia UNESCO secara single nomination.

Upaya yang ditempuh: DPR mendesak Kemendikbudristek bekerja sama dengan komunitas terkait dalam mengkaji secara mendalam untuk memastikan inskripsi dari kebaya yang akan didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Hal tersebut untuk memperkuat pendaftaran secara single nomination, bukan multinational nomination.

Komisi X DPR RI menuntut pemerintah mendata, menggali, hingga menetapkan jenis-jenis budaya yang akan didaftarkan ke UNESCO.

“(Komisi X DPR RI) mendorong pemerintah, khususnya Kemendikbudristek RI dan Kemlu RI untuk melakukan langkah-langkah diplomasi budaya ke berbagai negara untuk memperkuat kebaya sebagai busana khas perempuan Indonesia sekaligus sebagai identitas budaya Indonesia,” ujar Agustina dalam laman resmi DPR RI.

Komisi X DPR RI juga meminta pemerintah menyarankan perubahan mengenai prosedur pengusulan nominasi warisan budaya tak benda UNESCO. Selain itu, mendesak pemerintah mengupayakan keanggotaan Indonesia dalam Executive Board UNESCO.

Dukungan: Upaya menominasikan kebaya untuk daftar warisan budaya takbenda UNESCO sudah lama mendapatkan berbagai dukungan. Pada Minggu (19/6/2022) pagi, halaman kantor Kemendikbudristek dipadati dengan perempuan berkebaya yang berasal dari berbagai wilayah Jabodetabek.

Ratusan perempuan berkebaya warna-warni itu berkumpul untuk mengikuti acara Jalan Santai Berkebaya yang diselenggarakan komunitas Pertiwi Indonesia dan Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI). Aksi jalan santai sehati dari Kantor Kemendikbudristek menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk menyatakan dukungan mereka agar kebaya didaftarkan sebagai warisan budaya takbenda asal Indonesia ke UNESCO.

“Kami dari Kemendikbudristek mendukung acara ini dan mudah-mudahan kegiatan ini bisa menambah kecintaan perempuan untuk berkebaya dalam menunjang aktivitasnya sehari-hari,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen), Kemendikbudristek, Suharti yang mengikuti acara tersebut dengan berkebaya hitam, dilansir dari laman resmi Kemendikbud.

Bahkan, aksi tersebut juga diikuti Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi; Ketua Pertiwi Indonesia, Shinta Omar Anwar; Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Rahmi Hidayati; istri Menteri Kesehatan, Ida Rachmawati; hingga ibu-ibu PKK.

AS: Berdasarkan laman resmi Kemlu, WNI di luar negeri juga mendukung menominasikan kebaya untuk daftar warisan budaya takbenda UNESCO. Sekitar 200 perempuan di wilayah Washington DC, Amerika Serikat (AS) ikut meramaikan parade ‘Cantik Berkebaya’ di kawasan National Mall pada Minggu (7/8/2022).

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Washington, D.C, Ayu Heni Rosan mengatakan, kebaya merupakan warisan budaya dari leluhur bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan.

“Melalui kegiatan ini, para perempuan dan diaspora Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat telah menunjukkan peran dan kontribusinya secara nyata terhadap gerakan Kebaya Goes to UNESCO. Kami juga akan terus menggiatkan upaya promosi kebaya sebagai busana khas Indonesia agar lebih dikenal oleh publik AS,” ujar istri Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani itu.

Baca Juga:

Saat 4 Negara Berupaya Daftarkan Kebaya ke UNESCO

Geger Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand Daftarkan Kebaya ke UNESCO

Gedung Warisan Dunia UNESCO di Sawahlunto Kebakaran

Share: Beda dengan Singapura Cs, RI akan Daftarkan Kebaya ke UNESCO Lewat Single Nomination