Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022), disebut disebabkan pergerakan sesar Cimandiri.
Segmen sesar Cimandiri: Sesar Cimandiri terbagi dalam beberapa segmen.
Yaitu, segmen sesar Cimandiri Pelabuhan Ratu (Banten) – Citarik (Sukabumi), Citarik – Cadasmalang (Sukabumi), Ciceureum-Cirampo (Sukabumi), Cirampo-Pangleseran (Sukabumi), Pangeleseran (Sukabumi) – Cibeber (Cianjur). Selain itu, beberapa segmen antara Cibeber (Cianjur) – Padalarang (Kabupaten Bandung Barat) serta antara Padalarang (Kabupaten Bandung Barat) -Tangkuban Perahu (Lembang).
Peneliti Geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) – kini melebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) – Eddy Zulkarnaini Gaffar dalam ‘Deformasi Kerak Bumi Segmen-Segmen Sesar Cimandiri’ mengungkapkan, analisa struktur geologi memperlihatkan bahwa ada beberapa gaya kompresi. Yaitu, gaya kompresi berarah U3l 2°T, U28°T dan U72°T.
Dipotong sesar lain: Di sisi lain, sesar Cimandiri dipotong beberapa sesar lain yang cukup besar. Yaitu, sesar Citarik, sesar Cicareuh, dan sesar Cicatih. Sesar yang berarah timur laut-barat daya tersebut berumur relatif lebih muda dari sesar utama Cimandiri. Sesar Citarik yang kemungkinan menerus sampai ke wilayah Bogor dan Jakarta.
Sesar Citarik, sesar Cicareuh, dan sesar Cicatih melalui daerah yang cukup labil. Jika terjadi gempa bumi pada lajur sesar ini akan merusak daerah yang labil tersebut. Berdasarkan hasil plotting beberapa gempa yang terjadi beberapa puluh tahun terakhir, ternyata titik pusat gempa berada pada lajur sesar yang memotong sesar Cimandiri.
“Sementara dapat disimpulkan bahwa sesar yang memotong sesar Cimandiri kemungkinan adalah sesar aktif. Pengendapan Holosen pada perpotongan sesar Cimandiri pada muara sungai Citarik dan ofset pada muara sungai Cicareuh menambah bukti keaktifan sesar pada daerah ini,” demikian keterangan dalam penelitian tersebut.
Baca Juga:
Gempa Cianjur Imbas Aktivitas Sesar Cimandiri