Ismail Bolong menganulir pengakuannya yang menyebut telah menyetor uang hasil pengepulan ilegal penambangan batu bara ke Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto.
Dia mengaku bahwa pernyataannya dahulu karena ditekan Hendra Kurniawan yang kala itu menjabat sebagai Karo Paminal Divpropam Polri.
“Saat ini saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar dan saya pastikan berita itu saya tidak pernah komunikasi sama Kabareskrim, apalagi memberikan uang dan saya tidak kenal,” ujar Ismail Bolong dalam video pengakuannya yang beredar luas di media sosial, Senin (7/11/2022).
Kronologi: Ismail menceritakan bahwa awal mula dirinya membuat video itu atas tekanan dari Hendra Kurniawan yang kini telah dipecat dengan tidak hormat dari Polri. Ketika itu Hendra bersama teman-temannya mengancam Ismail yang akan membawanya ke Jakarta jika dia menolak untuk memberikan testimoni.
“Saya menjelaskan bahwa pada bulan Februari datang anggota Mabes Polri dari Paminal Mabes Polri memeriksa saya (saat itu Ismail masih menjadi anggota Polresta Samarinda, Kalimantan Timur) untuk membikin testimoni kepada Kabareskrim dengan penuh dari Pak Hendra,” kata Ismail.
“Brigjen Hendra saat itu komunikasi dengan saya lewat HP akan membawa ke Jakarta kalau nggak melakukan testimoni,” lanjutnya.
Dibawa ke hotel: Namun, saat itu Ismail belum mau melakukan pengakuan tersebut. Setelah itu anak buah Hendra membawa Ismail ke salah satu hotel yang berada di Balikpapan. Saat berada di hotel, anak buah Hendra menyodorkan Ismail sebuah kertas untuk dibaca saat melakukan testimoni.
“Tulis tangan Paminal Mabes dan direkam melalui HP dari anggota Mabes Polri,” katanya.
Komunikasi lewat telepon: Dia mengaku ditelepon tiga kali oleh Hendra Kurniawan yang saat ini menjadi terdakwa dalam kasus menghalangi penyidikan pembunuhan Brigadir J. Melalui telepon itu, Hendra meminta dirinya untuk membaca testimoni yang sudah disediakan.
“Saya ditelepon oleh pak Hendra tiga kali melalui HP salah satu HP Paminal Mabes. ‘Kamu harus bikin testimoni’ katanya. Saya tidak bisa bicara pada saat itu masih di Polda pada saat itu. Akhirnya dipindah di hotel sudah ada kertas untuk membaca,” ujar Ismail.
Minta maaf: Namun, kini Ismail menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah memberikan uang kepada Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto. Jangankan menyerahkan duit, menurut Ismail bertemu dengan Komjen Agus Andrianto saja dirinya tidak pernah. Ia pun menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi atas pernyataannya yang menjatuhkan nama baik Komjen Agus Andrianto.
“Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim atas berita viral saat ini yang beredar,” ujarnya.
Baca Juga:
Pakar Minta Kapolri Usut Isu Cuan Tambang yang Dilontarkan Ismail Bolong
Geger Pengakuan Ismail Bolong, IPW Minta Kapolri Nonaktifkan Kabareskrim
Saat 7 Mantan Kapolri Dukung Listyo Sigit Benahi Polri