Sains

Cherophobia, saat Bahagia adalah Hal Menakutkan

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi

Cherophobia merupakan fobia yang mana seseorang memiliki keengganan irasional untuk bahagia. Istilah ini berasal dari kata Yunani ‘chero’ yang berarti bersukacita.

Ketika mengalami cherophobia, seseorang sering takut untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang banyak dicirikan sebagai kesenangan atau kebahagiaan. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) saat ini tidak mencantumkan cherophobia sebagai gangguan.

Gejala: Namun, sejumlah ahli medis mengklasifikasikan cherophobia sebagai bentuk gangguan kecemasan (rasa takut yang irasional, biasanya meningkat ketika merasa terancam). Dalam kasus cherophobia, kecemasan meningkat justru ketika penderita berpartisipasi dalam kegiatan yang dianggap bisa membuat orang bahagia.

Penderita cherophobia belum tentu seseorang yang sedang sedih. Akan tetapi, orang yang menghindari kegiatan yang dapat mengarah pada kebahagiaan atau kegembiraan.

Misalnya, mengalami kecemasan memikirkan pergi ke pertemuan sosial yang menyenangkan, seperti pesta, konser atau acara serupa lainnya. Lalu, gejalanya bisa terkait menolak peluang yang dapat mengarah pada perubahan hidup yang positif, karena takut sesuatu yang buruk akan mengikuti.

Penderita cherophobia mungkin berpikir bahwa menjadi bahagia akan berarti sesuatu yang buruk akan terjadi padanya. Bahkan, menganggap kebahagiaan membuatnya menjadi orang yang buruk atau lebih buruk. Selain itu, penderita cherophobia juga mungkin berpikir menunjukkan bahwa dirinya bahagia itu buruk baginya, teman, ataupun keluarganya. Serta, mungkin berpikir mencoba untuk bahagia adalah buang-buang waktu dan usaha.

Penyebab: Terkadang cherophobia dapat berasal dari keyakinan bahwa jika sesuatu yang sangat baik terjadi pada seseorang, maka peristiwa buruk ditakdirkan untuk terjadi.

Imbasnya, muncul ketakutan akan aktivitas yang berhubungan dengan kebahagiaan, karena mempercayaan dapat mencegah sesuatu yang buruk terjadi. Ini sering terjadi ketika seseorang telah mengalami peristiwa traumatis fisik atau emosional di masa lalu.

Dilansir dari Healthline, seorang introvert mungkin lebih mungkin mengalami cherophobia. Seorang yang biasanya lebih suka melakukan aktivitas sendiri mungkin merasa terintimidasi atau tidak nyaman dalam pengaturan kelompok, tempat yang bising, dan tempat dengan banyak orang.

Perfeksionis adalah tipe kepribadian lain yang mungkin terkait dengan cherophobia. Mereka yang perfeksionis mungkin merasa kebahagiaan adalah sifat yang hanya dimiliki oleh orang yang malas atau tidak produktif. Dampaknya, mereka mungkin menghindari aktivitas yang bisa mendatangkan kebahagiaan bagi mereka karena aktivitas tersebut dianggap tidak produktif.

Baca Juga:

Terlalu Sering Main Medsos Berdampak pada Kesehatan Mental

KDRT Pengaruhi Mental Anak dalam Pertumbuhannya

Kesehatan Mental jadi Alasan Milenial Childfree

Share: Cherophobia, saat Bahagia adalah Hal Menakutkan