Isu Terkini

AS-Korsel Masih Latihan Perang, Korut Tembakkan 80 Artileri

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Antara/Ho KCNA/Reuters

Korea Utara (Korut) menembakkan sekitar 80 peluru artileri ke zona perbatasan maritim pada Kamis (3/11/2022) malam.

Latihan militer bersama: Itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Lee Jong-sup bertekad menghadapi uji coba rudal oleh Korut.

Korut menembakkan beberapa rudal ke laut pada Kamis (3/11/2022), termasuk kemungkinan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang gagal. Serangan itu mendorong AS dan Korsel untuk memperpanjang latihan udara yang telah membuat marah Korut.

Militer Korsel mendeteksi lebih dari 80 peluru artileri yang ditembakkan ke laut oleh Korut dimulai sesaat sebelum tengah malam pada Kamis (3/11/2022). Korsel mengeluarkan komunikasi peringatan ke Korut atas penembakan itu. Ketegangan telah meningkat karena Korut telah melakukan sejumlah rekor peluncuran rudal tahun ini.

Korut telah mengutuk latihan militer sekutu. Sekretaris Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa di Korut, Pak Jong Chon mengatakan, AS dan Korsel telah membuat keputusan yang sangat berbahaya dengan memperpanjang latihan. Bahkan, menyebut AS dan Korsel mendorong situasi ke arah luar kendali.

“Amerika Serikat dan Korea Selatan akan menemukan bahwa mereka telah membuat kesalahan besar yang tidak dapat dibalikkan,” tutur Pak, dilansir dari Reuters.

Bujuk Korut: AS yakin China dan Rusia memiliki pengaruh untuk membujuk Korut agar tidak melanjutkan uji coba bom nuklir. AS telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk bersidang secara terbuka mengenai Korut pada Jumat (4/11/2022). Permintaan tersebut didukung oleh anggota dewan lainnya, seperti Inggris, Prancis, Albania, Irlandia, dan Norwegia.

Dalam beberapa tahun terakhir, 15 anggota dewan telah terpecah tentang cara menangani Korut. China dan Rusia pada Mei 2022 memveto dorongan pimpinan AS untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi PBB sebagai tanggapan atas peluncuran rudal Korut.

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengutuk Korut karena mengancam keamanan internasional dengan peluncuran rudal berulang kali. Frank-Walter Steinmeier mendesak Korut untuk kembali berdialog.

“Saya pikir rezim Pyongyang bertanggung jawab penuh atas situasi saat ini,” ujar Steinmeier melalui seorang penerjemah selama konferensi pers setelah pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.

Baca Juga:

Tiga Rudal Korut kembali Terbang di Atas Jepang

AS Sangat Khawatir Korut Uji Coba Nuklir saat Ada G20 di Bali

Tanggapi Uji Coba Korut ke Jepang, Korsel-AS Tembakkan Rudal

Share: AS-Korsel Masih Latihan Perang, Korut Tembakkan 80 Artileri