Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS) perlahan mengikis pengaruh cara pandang kelompok Wahabisme dalam menafsirkan agama di negaranya.
Buka diri: Dalam wawancaranya dengan majalah Amerika “The Atlantic,” dia menegaskan kembali bahwa ajaran Wahabisme bukan satu-satunya ajaran di dalam Saudi. Menurutnya, kerajaannya membuka diri dengan paham lain seperti Sunni dan Syiah, serta empat mazhab dalam Sunni dan beragam mazhab dalam Syiah. Semuanya diwakili dalam jumlah dewan agama.
“Hari ini, tidak ada yang bisa mendorong salah satu pandangan aliran untuk menjadikannya sebagai satu-satunya cara melihat agama di Arab Saudi. Mungkin itu terjadi di beberapa bagian sejarah kita karena peristiwa yang saya ceritakan, terutama di 80-an, dan 90-an, dan awal 2000-an. Tapi hari ini, kami kembali ke jalur yang benar, seperti yang saya katakan, ” kata MBS, dikutip lewat Saudi Gazette, pada Rabu (2/11/2022).
Akar ajaran: Wahabisme berakar dari ajaran Ibn Abdul Wahhab, MBS menegaskan bahwa dia bukanlah seorang nabi apalagi malaikat. Menurutnya dia hanyalah seorang cendekiawan seperti banyak cendekiawan lain yang hidup selama negara Saudi mula-mula berdiri.
Alasan tersebar: MBS menerangkan mengapa ajaran ini tersebar luas di semenanjung Arab. Menurutnya ketika itu hanya murid-murid Ibn Abdul Wahhab yang dapat membaca dan menulis. Sehingga sejarah dipatri menurut sudut pandang mereka.
“Tulisan Ibn Abdul Wahhab telah digunakan oleh banyak ekstremis untuk agenda mereka sendiri. Tapi saya yakin jika Ibn Abdul Wahhab, Ibn Baz, dan lain-lain masih hidup hari ini, mereka akan menjadi orang pertama yang melawan ide-ide ekstremis dan kelompok teroris ini. tokoh agama Saudi yang masih hidup. Ketika mereka meninggal, mereka mulai menggunakan kata-kata mereka dan memutarbalikkan pandangan mereka keluar dari konteksnya,” katanya.
Kendati begitu, MBS menegaskan bahwa Saudi akan kembali pada kemurnian Islam demi menjamin pengabdiannya bagi rakyat Saudi.
“Kami akan kembali ke akar, kembali ke Islam murni, untuk memastikan bahwa jiwa Arab Saudi, berdasarkan Islam, budaya kami, baik suku, atau perkotaan, adalah melayani bangsa, melayani rakyat, melayani wilayah, melayani seluruh dunia, dan membawa kita ke pertumbuhan ekonomi. Dan itulah yang terjadi dalam lima tahun terakhir,” katanya.
Baca Juga:
Saudi Gelar Halloween di saat Perayaan Maulid Dianggurin
Jadi PM Arab Saudi, MbS Kebal dari Gugatan Hukum Pembunuhan Khashoggi
Luhut Bertemu Pangeran MBS, Bahas Kuota Haji