Isu Terkini

Jeep Bangkrut di China

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi mobil Jeep

Perusahaan patungan antara Stellantis (STLA.MI) dan Guangzhou Automobile Group (GAC) yang memproduksi mobil Jeep di China akan mengajukan kebangkrutan. Penjualan merek mobil asing tertua di China itu mengalami keterpurukan berkepanjangan.

Akhiri bermitra: Stellantis mengakhiri usaha dengan Guangzhou Automobile Group pada Juli 2022, hanya beberapa bulan setelah mengatakan akan meningkatkan kepemilikannya menjadi 75% dari 50%.

CEO Stellantis Carlos Tavares saat itu menyalahkan, tumbuhnya pengaruh politik dalam melakukan bisnis dengan mitra di pasar mobil terbesar di dunia tersebut. Sedangkan Guangzhou Automobile Group mengaku sangat terkejut keputusan Stellantis.

Stellantis akan mengejar model bisnis berbasis impor di China. Stellantis mengklaim tidak akan ada dampak jangka panjang yang besar dari pemutusan hubungan dengan Guangzhou Automobile Group (601238.SS).

Menurut Tavares, bulan ini strategi serupa diikuti dengan Peugeot dan Citroen, merek lain yang dijual Stellantis di China, yang berarti dapat menarik diri sepenuhnya dari manufaktur di negara tersebut.

Penjualan merosot: Penjualan untuk usaha Guangzhou Automobile Group, yang menjual SUV Jeep Cherokee dan crossover Compass, telah menurun tajam selama empat tahun terakhir. Penjualan anjlok 50% pada 2021, dari tahun sebelumnya menjadi 20.396 kendaraan.

Untuk tahun 2022, penjualan kurang dari 2.000 kendaraan. Lalu, pada Mei 2022 dilaporkan hanya menjual satu kendaraan.

Putar balik Stellantis meninggalkan tanda tanya atas kemampuannya untuk berkembang di China, yang dihantam oleh saingan internasional dan lokal.

“Tidak ada perusahaan mobil global yang mampu untuk tidak berada di pasar mobil terbesar di dunia,” tutur Tavares pada akhir 2020, tepat sebelum menyelesaikan merger antara Fiat Chrysler dan PSA yang menciptakan Stellantis, dilansir dari Reuters.

Ketinggalan zaman: Kepala konsultan Automobility Ltd yang berbasis di Shanghai dan mantan eksekutif Chrysler, Bill Russo mengatakan, usaha Jeep telah gagal mengikuti perubahan di pasar Cina.

“Itu memiliki hak untuk sukses di pasar yang menganut kendaraan sport. Tetapi Anda tidak dapat menjalankan model bisnis tahun 1980-an ketika abad ke-21 telah tiba,” ucapnya.

Kalang saing: Direktur pelaksana China di konsultan Urban Science yang berbasis di Detroit, Chee-Kiang Lim, mengatakan, model usaha patungan – yang telah ditekankan China untuk memastikan merek asing berbagi teknologi dengan pembuat mobil lokal – berada di bawah ancaman. Pembuat mobil lokal telah menutup kesenjangan, atau bahkan melampaui mitra asing mereka. Kebangkrutan adalah babak terakhir dalam sejarah yang bergejolak untuk merek Jeep di China.

Baca Juga:

Jelang Musim Resesi, Puluhan Ribu Karyawan Tekstil Kena PHK

Jokowi: Krisis Pangan Tahun Depan Akan Lebih Gelap

Jokowi kembali Bicara Krisis Pangan

Share: Jeep Bangkrut di China