Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto menjawab tudingan PSSI kurang empati, karena menggelar fun football di tengah duka imbas Tragedi Kanjuruhan.
Permintaan FIFA: Ia menyebut, fun football tersebut merupakan permintaan dari FIFA.
“Kan sebenarnya message (pesan) presiden FIFA adalah akan ada banyak kejadian di sepakbola dunia tapi sepakbola harus tetap jalan,” ucapnya usai diperiksa di Mapolda Jatim, Kamis (20/10/2022), dilansir dari Antara.
Iwan Budianto dan Ketum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) akhirnya memenuhi panggilan polisi terkait tragedi Kanjuruhan usai meminta pembatalan pemeriksaan pada Selasa (18/10/2022).
Iwan Bule beralasan permintaan pembatalan pemeriksaan, karena pihaknya harus ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menghadiri rapat dengan AFC dan FIFA.
Iwan Budianto dicecar sebanyak 70 pertanyaan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur saat diperiksa sebagai saksi tragedi Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan jiwa. Iwan Budianto diperiksa selama 5,5 jam. Yaitu, dari pukul 13.00 WIB hingga 18.30 WIB.
“Pertanyaan ada 70, terkait tupoksi PSSI apa, gitu lah,” ujar Iwan.
Nir-empati: Sebelumnya, Ketua Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali mengkritik keras aksi Ketum PSSI Iwan Bule yang bermain fun football bersama Presiden FIFA Gianni Infantino pada Selasa, (18/10/2022).
Eks Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan itu melihat aksi yang dilakukan Iwan Bule sebagai bentuk nir-empati seorang pejabat publik. Apalagi dalam sebuah momen yang terekam jepretan kamera, Ketua Umum PSSI itu terlihat tersenyum gembira.
Padahal Indonesia baru saja mengalami musibah dalam dunia sepak bola, yakni Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 133 orang.
“Saya pikir ini kebijakan yang kurang baik ya dilakukan oleh PSSI, tertawa di tengah duka lah begitu. Harusnya PSSI membuat rencana yang lebih elegan, lebih menyentuh, lebih humanis ketika bertemu dengan FIFA,” ujar Akmal kepada Asumsi.co, Rabu (19/10/2022).
Gelar pertandingan amal: Ketimbang mempertontonkan kegembiraan dengan pertandingan fun football, Akmal menyarankan, PSSI mestinya menggelar pertandingan amal bagi korban tragedi Kanjuruhan. Langkah itu dipandang lebih bijak ketimbang mempertontonkan kegembiraan di tengah suasana dunia sepak bola yang tengah berkabung.
“Misalnya dibikin pertandingan amal, kemudian ada donasi yang diberikan. Ini akan lebih mutu dan membuat orang lebih simpatik kepada PSSI,” ucapnya.
Lemah tanggung jawab: Akmal menilai sense of crisis petinggi PSSI lemah. Mereka seolah tidak memahami bahwa saat ini dunia sepak bola Tanah Air tengah berduka.
“Ditabah juga sense of responsibility juga gak ada. Selama ini PSSI kan tidak mau tanggung jawab atas peristiwa Kanjuruhan. Mereka menyebut bahwa ini adalah tanggung jawab panpel,” tutur Akmal.
Baca Juga:
Saat Ketum PSSI Asyik Main Bola Bareng Presiden FIFA
Save Our Soccer Kritik Fun Football Iwan Bule dan Presiden FIFA