Politik

Fadli Zon Minta Densus 88 Antiteror Dibubarkan

Antara — Asumsi.co

featured image
Antara Foto

Wakil Ketua MPR Fadli Zon menyarankan Densus 88 Antiteror Polri untuk dibubarkan. Dia menilai satuan tersebut menyebarkan narasi Islamofobia.

Minta dibubarkan: Fadli menuturkan Densus 88 Antiteror telah membuat narasi Islamofobia. Penilaian itu merespons pernyataan Direktur Pencegahan Densus 88, Kombes M Rosidi bahwa kemenangan Taliban di Afghanistan menginspirasi kelompok teroris di Indonesia.

“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sdh berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jgn dijadikan komoditas,” kata Fadli.

Banyak lembaga: Fadli juga menilai terlalu banyak lembaga yang menangani terorisme di Indonesia. Politisi Gerindra ini menyarankan lembaga yang bertanggung jawab mengatasi hal itu hanya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

“Menurut sy sdh terlalu byk lembaga yg tangani terorisme. Harusnya @BNPTRI saja. Teroris separatis yg jelas2 menantang RI harusnya yg jd prioritas tp tak bisa ditangani. Jgn selalu mengembangkan narasi Islamofobia yg bisa memecahbelah bangsa,” ujarnya.

Profil: Densus 88 Antiteror Polri merupakan satuan khusus yang bertugas untuk mengatasi segala aktivitas terorisme di tanah air. Satuan itu dirintis oleh Komjen Goris Mere pada 26 Agustus 2024. Saat ini, satuan tersebut beranggotakan ratusan personel.

Densus 88 Antiteror telah melaksanakan sejumlah operasi besar, salah satunya menindak buronan teroris Dr. Azahari. Satuan itu juga dilibatkan dalam operasi di Poso dan menangkap teroris dari berbagai jaringan.

Satuan lain: Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat lebih dari satu satuan yang menangani terorisme. Selain Densus 88 Antiteror, terdapat juga Detasemen Khusus 81 Kopassus TNI AD (Sat-81/Gultor); Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL; Satuan Bravo ’90 Paskhas TNI AU; dan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab). Selain itu, Badan Intelijen Negara dan Badan Intelijen Strategis TNI juga terlibat dalam kontra terorisme.

Kritik: Pengamat terorisme Al Chaidar tidak sepakat dengan usulan Fadli. Dia justru menyarankan BNPT dibubarkan. Pasalnya, tugas BNPT saat ini banyak dikerjakan oleh Densus 88 Antiteror.

Al Chaidar menilai Densus 88 Antiteror jauh lebih baik dalam melakukan kontra wacana dan kontra terorisme. Kemudian, satuan itu juga lebih banyak berdiskusi dan membantu usaha para narapidana terorisme.

Imbauan: Al Chaidar menilai pernyataan Densus 88 Antiteror soal Taliban hanya bentuk kekhawatiran berlebih atas banyaknya teror di Indonesia. Sehingga, dia berharap satuan itu tidak sering tampil secara terbuka ke publik daan tak perlu berkomentar tentang hal-hal yang bersifat tafsiran atau interpretasi. 

“Cukup bekerja di belakang layar saja. Juga agar tak menjadi sasaran teroris yang marah karena teman-teman mereka ditangkap,” ujar Al Chaidar kepada Asumsi.co.

Baca Juga:

Share: Fadli Zon Minta Densus 88 Antiteror Dibubarkan