Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan memberikan restu jika ada investor yang berniat membangun sirkuit di Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa mendatang.
“Ini Pak Ketua MPR (Bambang Soesatyo atau Bamsoet) juga kaya raya, mau bikin sirkuit. Tadi bisik-bisik di dekat saya, ‘ Pak boleh saya bikin sirkuit?’ Kenapa tidak?” ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara bertajuk “Ibu Kota Nusantara: Sejarah Baru Peradaban Baru”, di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (19/10/2022) malam, dilansir dari Antara.
Undang investor: Jumlah awal penduduk di IKN diperkirakan 60.000 kepala keluarga. Jumlah itu jika dikalikan jumlah anggota keluarga yang ada akan sangat besar dan sudah menjadi suatu kota. Pemerintah sudah memulai pembangunan di IKN. Mulai dari bendungan, infrastruktur jalan hingga pembangunan untuk kebutuhan pekerja IKN. Jokowi mengundang semua investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di IKN.
“Tadi sudah disampaikan oleh Kepala Otorita, rumah sakit tidak hanya satu tapi sudah ada komitmen tujuh. Sekolah sudah ada (komitmen) sembilan,” tutur Jokowi.
Tak perlu ragu dengan IKN: Kata dia, seluruh pihak tidak ragu dan bimbang dengan IKN. Sebab, proyek jangka panjang hingga 2045 itu memiliki landasan hukum dan dukungan politik yang kuat. Yaitu, UU Nomor 3/2022 tentang IKN yang telah disetujui 93% dari fraksi di DPR.
“Kurang apa lagi? Kalau masih ada yang belum yakin, jadi kurang apa lagi? Tidak perlu lagi untuk dipertanyakan,” ucapnya.
Kota pintar masa depan: Menurut Jokowi, pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) bukan sekadar memindahkan gedung kementerian atau pun Istana Presiden dan Wakil Presiden. Namun, juga menciptakan budaya kerja dan pola pikir baru.
IKN akan dibangun untuk menjadi kota pintar masa depan yang berbasis hutan dan alam.
“Dan belum ada di dunia. Tolong dicarikan karena belum ada, ini yang membedakan,” ujar Jokowi.
Sebanyak 70% area IKN adalah kawasan hijau. Lahan yang akan digunakan untuk membangun IKN adalah hutan produksi, bukan hutan alam. Hutan tersebut juga merupakan monokultur dengan satu jenis pohon eukaliptus yang setiap 6-7 tahun ditebang.
“Ini yang ingin dikembalikan jadi hutan heterogen yang diharapkan menjadi hutan hujan tropis lagi di Kalimantan. Untuk itu, yang kita siapkan pertama kali di sana adalah pusat persemaian yang mulai dibangun Juni 2022. Luas lahan persemaian ada kurang lebih 16 hektare dan embung tujuh hektare,” tutur Jokowi.
Baca Juga:
Alasan HGB Ditawarkan hingga 160 Tahun di IKN Nusantara
Bocoran Skenario Pemindahan ASN ke IKN Nusantara
Jokowi Ingin Ngobrol Langsung dengan Calon Investor IKN Nusantara