Teknologi

Saking Banyaknya yang Nonton Squid Game, Netflix Digugat Provider Internet

Irfan — Asumsi.co

featured image
netflix.com

SK Broadband, internet service provider asal Korea Selatan melayangkan tuntutan terhadap Netflix. Musababnya, karena trafik di jaringan SK yang meningkat drastis seiring viralnya tayangan “Squid Game” di platform pemutar film tersebut.

Tuntutan yang dilayangkan oleh SK yakni meminta agar Netflix membayar biaya bandwidth dan biaya pemeliharaan yang naik, karena meningkatnya trafik data tadi. SK Broadband mengklaim total trafik data yang mengalir ke Netflix sebesar 1,2 Tbps pada bulan September lalu.

Bandwidth untuk mengakses Netflix biasanya diarahkan ke luar negeri terlebih dahulu, karena tidak adanya server content delivery network (CDN) di suatu negara. Biaya bandwith yang “memutar” terlebih dahulu ke luar negeri ini mahal, dan biasanya ditanggung oleh ISP itu sendiri, seperti yang pernah terjadi di Indonesia, yang dialami oleh ISP Telkom.

Mengenai gugatan ini, Netflix menyebut akan meninjau klaim yang diajukan SK Broadband. Pihaknya juga akan terus membuka dialog dan mengeksplorasi kerja sama dengan SK Broadband untuk memastikan pengalaman streaming yang lancar bagi pelanggannya.

Pernah Menggugat

SK Broadband bukan kali ini saja menggugat Netflix. Pada 2019, SK Broadband juga sempat melayangkan gugatan kepada Komisi Komunikasi Korea agar Netflix dan juga YouTube membayar penggunaan jaringan mereka.

SK Broadband mengklaim Netflix menyumbang lima persen dari trafik data Korea Selatan pada kuartal IV-2020. Netflix disebut berhutang US$23 juta atau sekitar Rp328,2 miliar untuk biaya penggunaan jaringan di tahun 2020. 

Pada Juni 2020, pengadilan memutuskan untuk mendukung perusahaan ISP Korea Selatan dan meminta Netflix serta aplikasi sejenis untuk membayar sejumlah kompensasi untuk menangani masalah trafik data. Atas keputusan itu, Netflix mengajukan banding dan proses pengadilan diperkirakan baru akan dimulai pada Desember 2021 nanti. 

Baca Juga: Duduki Puncak Charts Netflix, Apa Yang Bikin Squid Game Sangat Populer?

Kepada Asumsi, pengamat keamanan siber vaksincom. Alfons Tanujaya, menyebut untuk urusan seperti ini sebenarnya ini tergantung perjanjian antara OTT (Over the Top) dalam hal ini Netflix dengan ISP provider internet. Di Korea Selatan, praktik seperti ini, yakni penyedia layanan ikut membayar kepada penyedia jaringan adalah hal yang lazim.

“Ini sudah disetujui (di Korea Selatan). Namun apakah hal ini dapat dipraktekkan di Indonesia hal ini tergantung kepada perjanjian antara penyedia jaringan di Indonesia dengan penyedia konten OTT,” kata Alfons.

Dengan begitu, pelaksanaannya memang tergantung kepada persaingan dan ketentuan hukum.

Di Indonesia, ia melihat memang ada usaha dari beberapa penyedia jaringan untuk menuju ke arah sana. Dari sisi penyedia jaringan hal ini tentu memberikan kesempatan income tambahan. Selain itu, hal ini juga membantu efisiensi bandwith sehingga konten yang sifatnya mengkonsumsi bandwith tinggi tidak menghabiskan bandwidth internasional.

“Karena sifatnya agak statis dan tidak dinamis,” kata Alfons.

Sebenarnya, kata Alfons, secara teknis bandwidth yang digunakan pada OTT seperti Netflix dan YouTube misalnya, tidak terlalu besar. Ia juga tidak membebani bandwidth internasional karena kontennya dibuat mirroring di server yang ada secara lokal.

“Sisi positifnya penyedia konten juga bisa memberikan layanan yang lebih cepat jika menyediakan server lokal dimana mengakses konten bisa lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan harus mengakses dari server internasional,” ucap dia.

Share: Saking Banyaknya yang Nonton Squid Game, Netflix Digugat Provider Internet