Covid-19

Molnupiravir, Kandidat Obat Covid-19 dari Merck yang Diklaim Efektif Redam Varian Delta

Maulana Iskandar — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Perusahaan farmasi Merck & Co melakukan penelitian dalam hal pembuatan pil eksperimental atau obat yang dapat menurunkan resiko sakit parah atau bahkan meninggal akibat virus covid-19. 

Merck dan mitranya, Ridgeback Biotherapeutics LP, mengatakan bahwa obat yang dikenal sebagai molnupiravir dapat mengurangi risiko rawat inap atau kematian hingga 50 persen dari analisis sementara uji klinis tahap akhir penelitian. 

“Kami sangat senang dengan hasilnya, Anda tidak harus pergi ke rumah sakit, Anda tidak harus pergi ke pusat (perawatan) untuk memasang infus. Ini adalah pil yang bisa Anda minum di rumah,” kata Chief Executive Officer Merck, Rob Davis, di Bloomberg

Molnupiravir akan memberi dokter pilihan untuk menjauhkan pasien yang terinfeksi dari ruang gawat darurat. Ini dimaksudkan untuk dapat digunakan pada pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit yang memiliki gejala selama lima hari atau kurang dan berisiko mengalami infeksi parah. Itu ada dalam kelas obat yang disebut analog nukleosida yang menargetkan mekanisme reproduksi virus.

Bantu Akhiri Pandemi 

Meskipun saat ini sudah ada beberapa obat yang tersedia untuk mengobati Covid-19, namun jika obat ini dapat mencapai pasar dunia tentu ini menjadi kabar baik yang diharapkan bisa mengakhiri pandemi. 

Temuan Merck dan Ridgeback dari analisis yang direncanakan sebelumnya terhadap 775 pasien yang telah menjalani uji klinis setidaknya sejak awal Agustus. 

Baca Juga: Harap Cemas Lonjakan Kasus Covid Akibat Varian R.1 dan Libur Tahun Baru

Uji coba direncanakan untuk mendaftarkan 1.550 peserta dan sekitar 90 persen sudah mendaftar. Pasien yang memakai plasebo akan memiliki kesempatan untuk memulai molnupiravir. Terdapat 7,3% pasien yang menerima molnupiravir dirawat di rumah sakit dan selama 29 hari itu tidak ada peserta pemakai molnupiravir yang meninggal. 

Awal minggu ini, Merck juga mempresentasikan data lain dari penelitian tahap awal yang menunjukkan bahwa molnupiravir menghambat beberapa varian utama virus corona, termasuk jenis delta yang sangat menular.

Vaksin Senjata Utama

Pejabat kesehatan di AS secara konsisten menekankan vaksin sebagai alat utama untuk memerangi pandemi. Lebih dari 75% orang Amerika yang memenuhi syarat telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. 

Walau begitu, masih menyisakan jutaan orang yang rentan terhadap infeksi, dan penyebaran varian delta telah memberikan beban yang signifikan pada rumah sakit di daerah-daerah dengan tingkat imunisasi yang lebih rendah. 

Catatan: Perusahaan farmasi Merck & Co. dikenal dengan nama MSD di luar Amerika Serikat dan Kanada, serta tidak terafiliasi dengan perusahaan sains dan teknologi Merck Group yang berkantor pusat di Jerman.

Share: Molnupiravir, Kandidat Obat Covid-19 dari Merck yang Diklaim Efektif Redam Varian Delta