Isu Terkini

Komdis PSSI Salahkan Security Officer karena Pintu Stadion Kanjuruhan Terkunci

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
Antara/Ari Bowo S

Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menemukan bahwa terkuncinya Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur saat insiden mematikan akhir pekan lalu lantaran ulah security officer Arema FC.

Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing mengatakan, tanggung jawab untuk membuka dan mengunci pintu stadion berada di tangan mereka.

Tanggung jawab: Pihaknya mengaku sudah menanyakan alasan mengapa pintu terkunci kepada pengelola Stadion Kanjuruhan. Namun pihak pengelola Kanjuruhan mengatakan telah menyerahkan kuncinya kepada panitia pertandingan.

“Saya tanya ke pengelola Stadion Kanjuruhan, jawabannya ‘Pak dalam setiap event kita berikan ke panitia kuncinya’. Siapa (ketua) panitianya? saudara Abdul Haris (Ketua Panpel Arema FC),” kata Erwin dalam jumpa pers di Kota Malang pada Selasa (4/10/2022).

Pemicu: Terkuncinya pintu Stadion Kanjuruhan pada saat laga yang mempertemukan Arema FC kontra Persebaya, ditengarai menjadi penyebab banyaknya korban tewas. Saat aparat kepolisian menembakkan gas air ke arah tribune, banyak pendukung Arema yang kalang kabut melarikan diri keluar stadion. Namun karena pintu terkunci, maka massa dengan jumlah yang tidak sedikit akhirnya tertahan dan saling berdesak-desakan.

Komdis kemudian menanyakan masalah itu kepada Abdul Haris. Erwin mengaku mendapat jawaban bahwa kunci tersebut dipegang steward atau security officer.

“Saya tanya, jawabannya ‘oh saya buka’ tapi faktanya tidak terbuka pintunya, kenapa tidak dibuka? nah ini suatu kelalaian,” katanya.

Erwin menjelaskan bahwa desak-desakan penonton terjadi di tribune bagian selatan pada pintu 11-13.

“Nah terjadi penumpukan masal, terlihat video beredar, bagaimana orang minta tolong tetapi pintu tidak terbuka,” ujar Erwin.

Sanksi: PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada Abdul Haris berupa larangan untuk berkecimpung dalam dunia sepak bola seumur hidup.

Menurut Erwin, Abdul Haris tidak menjalankan tugasnya secara bertanggung jawab. Padahal amanat yang diembannya menyangkut orang banyak. Mengingat laga yang mempertemukan Arema FC kontra Persebaya Surabaya bukan hal main-main.

“Kepada Panpel Arema, saudara Abdul Harris, dia bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan event yang besar ini, dia harus cermat atas kemungkinan yang terjadi. Kami melihat ketua pelaksana tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia gagal mengantisipasi kerumunan orang, padahal punya steward,” katanya.

Sanksi serupa: Selain Abdul Haris, PSSI juga memberikan hukuman serupa kepada security officer Arema, Suko Sutrisno. Sebab yang bersangkutan dinilai tidak melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga membuat insiden yang merenggut lebih dari 100 nyawa.

“Security officer Arema saudara Suko Sutrisno juga tidak bisa melaksanakan dengan baik pengamanan pertandingan. Kami memutuskan dia tidak boleh lagi beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup,” ujarnya.

Share: Komdis PSSI Salahkan Security Officer karena Pintu Stadion Kanjuruhan Terkunci