Isu Terkini

Aturan Baru Naik TransJakarta

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Antara/Transjakarta

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik DKI Jakarta, PT TransJakarta mewajibkan para penumpang untuk menempelkan kartu uang elektronik (KUE) saat naik dan turun bus (tap in dan tap out). Penempelan KUE itu sebagai syarat agar implementasi tarif terintegrasi moda transportasi publik, bisa berjalan.

“Pelanggan perlu melakukan ‘tap in’ dan ‘tap out’ kartu-nya, seiring dengan pemberlakuan tarif integrasi moda transportasi publik di Jakarta, mulai Selasa ini,” ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Anang Rizkani Noor, dilansir dari Antara.

Konsekuensi: Jika pelanggan tidak melakukan penempelan kartu saat naik dan turun, maka konsekuensinya kartu pelanggan akan terblokir.

“Pelanggan akhirnya perlu melakukan atur ulang (reset) dan biaya perjalanan sebelumnya akan dikenakan pada perjalanan berikutnya,” tutur Anang.

Untuk membuka blokir kartu tersebut, pelanggan mengatur ulang (reset) kartu pada pintu (gate) yang tersedia di seluruh halte maupun alat tempel kartu (Tap on Bus) yang ada di seluruh armada non BRT.

Saldo minimal: Selain itu, para pelanggan perlu memiliki saldo minimum senilai Rp5 ribu untuk memanfaatkan layanan TransJakarta. Jika saldo tidak mencukupi, pelanggan tidak dapat menggunakan layanan TransJakarta kecuali untuk layanan gratis.

“Jadi, selalu pastikan pelanggan memiliki saldo minimum sebelum menggunakan layanan TransJakarta dan melakukan tempel kartu saat naik dan turun bus (tap in dan tap out),” ucapnya.

Keluhan penumpang: Sebelumnya, sejumlah halte TransJakarta mengalami penumpukan penumpang Selasa (4/10/2022) pagi. Penumpukan penumpang itu disebabkan kartu transportasi terblokir.

Keluhan calon penumpang diutarakan via media sosial. Salah satunya di Halte TransJakarta Pinang Ranti, Jakarta Timur, dan dalam foto yang diunggah ke media sosial terlihat antrean mengular di Halte TransJakarta Pinang Ranti. Selain itu, antrean panjang terjadi di Halte TransJakarta Flyover Raya Bogor (Pasar Rebo) dan hal itu dikeluhkan karena kartu transportasi terblokir ketika akan masuk halte.

Bus tanpa halte: Anak usaha BUMD DKI PT JakLingko Indonesia mengatakan, sejumlah penumpang kartunya terblokir ketika hendak masuk halte, tidak melakukan “tap out” karena menggunakan layanan bus tanpa halte atau non BRT.

Karena memang selama ini, untuk layanan bus non BRT tidak ada kewajiban memindai kartu pembayaran di mesin atau penumpang langsung turun dari bus.

“Mungkin karena pada perjalanan kemarin belum melakukan ‘tap out’, sehingga ketika di pagi hari ini berusaha ‘tap in’ kemudian kartunya menjadi terblokir,” ujar Direktur Utama JakLingko Muhammad Kamaluddin.

Penumpang TransJakarta bisa melakukan aktivasi kembali kartu uang elektronik yang digunakan untuk membayar tiket agar tidak terblokir oleh sistem.

“Langkah yang bisa dilakukan supaya bisa membuka blokir, harus dilakukan ‘re-set’ (mengatur ulang) kartu dan itu dilakukan di setiap halte,” tutur Kamaluddin.

Share: Aturan Baru Naik TransJakarta