Internasional

Xi Jinping Muncul ke Publik di Tengah Isu Kudeta

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Greg Baker/AFP

Presiden China Xi Jinping tampil di depan publik untuk pertama kalinya sejak kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) yang diadakan di Samarkand, Uzbekistan. Xi membantah desas-desus kudeta dan pertikaian yang tidak biasa menjelang pertemuan partai yang sensitif.

Dilansir dari Economic Times, pakar politik menganggap ketidakhadiran Xi yang singkat sudah jelas karena karantina wajib di bawah peraturan pandemi Covid-19.

Televisi pemerintah China dan kantor berita resmi Xinhua menunjukkan Xi mengunjungi pameran Partai Komunis ditemani oleh Perdana Menteri Li Keqiang dan para pemimpin tinggi lainnya.

Asal rumor kudeta: Para ahli mengatakan, rumor kudeta tidak lain adalah ‘angan-angan’ yang berasal dari Hong Kong dan tempat lain. Namun, ketidakhadiran Xi menjelang konklaf Partai Komunis China ke-20 yang dijadwalkan dimulai pada Minggu (16/10/2022) memberikan inti dari rumor tersebut. Xi yang disebut-sebut mendapatkan masa jabatan ketiga dan mungkin seumur hidup telah menyebabkan ketidakpuasan di dalam bagian partai. Sejak kematian Mao, presiden China secara ketat mengikuti masa jabatan 10 tahun.

Sekitar 2300 delegasi dari seluruh negara akan menghadiri konklaf yang akan diadakan di Balai Besar Rakyat Beijing. Pertemuan yang diadakan setiap lima tahun ini sebagian besar tertutup untuk umum. Para pemimpin China di masa lalu telah absen selama berhari-hari untuk menghadiri pertemuan politik informal, terutama di resor tepi pantai Beidaihe setiap musim panas.

Penindakan kasus korupsi: Setiap kali sebelum konferensi ada tindakan keras terhadap pejabat yang korup. Saat ini pun ada penangkapan dan hukuman. Sejak berkuasa pada 2012, Xi berupaya membasmi korupsi dari negara tersebut.

Asal desas-desus kudeta: Desas-desus kudeta dimulai setelah beberapa akun media sosial mentweet bahwa politisi terkemuka China yang telah menyusun rencana untuk menggulingkan Xi Jinping saat dia berada di Samarkand.

Konspirator yang dikabarkan termasuk mantan presiden Hu Jintao, mantan perdana menteri Wen Jiabao, dan anggota Komite Tetap Politbiro Song Ping. Ketiga politisi tersebut diduga bersekongkol untuk menggantikan Xi sebagai Panglima Angkatan Darat China.

Sesuai dengan narasi yang dikabarkan, Xi mengetahui tentang konspirasi saat dirinya berada di Uzbekistan dan ditempatkan di bawah tahanan rumah setelah kedatangannya pada Jumat (16/9/2022).

Rumor tersebut semakin diperkuat oleh New Tang Dynasty TV, atau NTDTV, sebuah rumah media berita yang didukung oleh kelompok neo-spiritual Falun Gong, yang dilarang di Tiongkok. NTDTV menerbitkan sebuah artikel yang mengklaim bahwa Xi tidak hadir di seminar pertahanan dan militer nasional yang baru saja selesai.

Jennifer Zeng, jurnalis China yang melarikan diri ke New York, mentweet bahwa sekitar 60% dari 16.602 penerbangan yang dijadwalkan pada Rabu (21/9/2022) dibatalkan tanpa alasan apa pun. Namun, dalam tweet berikutnya di utas, Zeng menyebutkan bahwa pembatalan 9.583 penerbangan dapat disebabkan oleh perintah militer atau sebagai prosedur normal karena pandemi.

Baca Juga:

Jokowi Ungkap Putin dan Xi Jinping Bakal Datang ke G20 Bali

Xi Jinping dan Biden Ngobrol via Telepon, Bahas Rivalitas China-AS

Anggota Parlemen Hong Kong Covid-19 Usai Foto Bareng Xi Jinping

Share: Xi Jinping Muncul ke Publik di Tengah Isu Kudeta