Kebocoran data pemerintah membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kewalahan. Terbaru kabar dugaan kebocoran data dialami Kementerian Sosial (Kemensos). Data yang diklaim berjumlah lebih dari 100 juta data tersebut dijual di forum internet, Rabu (14/9/2022).
Data tersebut berisi jutaan foto kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), bahkan sampai kartu BPJS Kesehatan. Pihak Kemensos mengaku tengah mendalami dugaan kebocoran data tersebut.
Nama peretas Bjorka belakangan ini lekat dengan kebocoran data yang dialami pemerintah. Bermula dari menjual data registrasi SIM seluler, Bjorka melangkah lebih dalam dengan men-doxing atau menyebar data pribadi miliki sejumlah pejabat.
Tim Asumsi.co merangkum sejumlah kebocoran data yang terjadi sepanjang 2022, di samping kebocoran data registrasi SIM dan Kemensos, sebagai berikut:
1. Kebocoran Data Bank Indonesia
Permulaan tahun 2022, dugaan kebocoran data dialami Bank Indonesia (BI) pada Januari 2022. Bank sentral ini mengalami kebocoran data disebabkan oleh grup ransomware Conti yang mencuri 228GB data dari 513 komputer.
BI sendiri mengakui bahwa mereka sempat mengalami serangan ransomware pada Desember 2021 lalu. Mereka telah melaporkan insiden itu ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
2. Kebocoran Data PLN
Dugaan kebocoran data dialami pula perusahaan pelat merah PLN pada Agustus lalu. Seorang pengguna mengklaim berhasil memiliki lebih dari 17 juta data milik pelanggan PLN. Ia kemudian menjual jutaan data tersebut ke forum siber.
Sejumlah data yang dijual di antaranya, ID lapangan, ID pelanggan, nama pelanggan, tipe energi, KWH, alamat rumah, nomor meteran, tipe meteran, sampai nama unit UPI.
3. Kebocoran Indihome
Masih perusahaan pelat merah, kali ini kebocoran data diduga dialami perusahaan penyedia layanan internet Indihome. Data yang bocor berupa 26 juta data riwayat browsing atau penelusuran pengguna Indihome. Data itu disebar oleh seorang yang menggunakan nama akun Bjorka di forum hacker pada Agustus 2022.
Pada kali inilah nama Bjorka mulai muncul sebagai peretas yang membobol data-data milik warga Indonesia. Adapun data tersebut berisi tanggal, keyword (kata kunci), domain, platform, browser, url atau link, google keyword, IP (internet protocol), screen resolution, lokasi geografis, hingga user info seperti email, nama, gender, sampai national id card number atau NIK.
4. Kebocoran Data Registrasi SIM
Aksi Bjorka selanjutnya adalah menjual kumpulan data pendaftaran SIM seluler warga Indonesia di forum internet. Data tersebut sampai berjumlah 1,3 miliar data yang berisi data-data pribadi bersifat sensitif. Data-data itu mencakup NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran (registrasi kartu SIM). Bjorka mengklaim data tersebut berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Lebih dari semiliar data itu dibanderol dengan harga mencapai Rp742 juta. Pelaku bahkan membagikan sampel gratis sebanyak 2 juta data pengguna. Kominfo kemudian menanggapi hal tersebut. Mereka mengaku tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi SIM prabayar dan pascabayar.
5. Kebocoran Data BIN
Peretas Bjorka kemudian mengklaim mengaku mendapatkan dokumen surat menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN). Surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia.
Namun Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono
menegaskan tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bocor di internet.
6. Kebocoran Data Kemensos
Terbaru kebocoran data diduga dialami oleh Kementerian Sosial (Kemensos), Rabu (14/9/2022). Data tersebut diklaim berjumlah 102 juta data yang berisi foto Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), sampai kartu BPJS. Jutaan data tersebut menempati ruang sebanyak 16 Gigabyte setelah dikompresi, dan sampai 85 Gigabyte setelah diekstraksi.
Pengunggah menuliskan bahwa data didapat dari breach database Kemensos pada September 2022. Sementara itu ketika dikonfirmasi ke pihak Kemensos, mereka mengaku masih mengkoordinasikan kabar kebocoran data tersebut dengan pihak-pihak terkait.
Baca Juga:
Mahfud Ungkit Wikileaks era SBY saat Bicara Bjorka
Pakar soal BSSN Sebut Aksi Bjorka Kategori Rendah: Silakan Tanya Cak Imin