Internasional

Koala Terancam Punah Akibat Pembukaan Lahan di Australia

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Vish K/ Unsplash

Usai komodo yang disebut
sebagai hewan yang terancam punah akibat perubahan iklim berdasarkan laporan
Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation
of Nature/IUCN), kini satwa endemik Australia koala juga terancam mengalami
kepunahan.

Menurun Drastis

Populasi koala dilaporkan
terus menurun akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan
lahan. Kabar ini disampaikan oleh Yayasan Koala Australia (Australian Koala
Foundation/AKF).

Melansir Australian Geographic,
Ketua AKF Deborah Tabart mengungkapkan berdasarkan temuan para peneliti di
lapangan sekitar 30 persen populasi koala musnah selama tiga tahun belakang.
Bahkan penurunan populasi ini, kata dia terjadi di seluruh wilayah Australia yang
menjadi habitat hewan ini.

“Terus terjadi penurunan
populasi koala dan tidak terdapat tren pertumbuhan. Dalam 3 tahun belakangan,
sekitar 41 persen koala menurun populasinya di negara bagian New South Wales
dan kawasan ibu kota negara,” jelas Deborah.

Melalui hasil kajian AKF, juga
dilaporkan terjadi penurunan populasi koala sebesar 37 persen di negara bagian
Queensland, 31 persen di negara bagian Australia Selatan, dan 16 persen di
Victoria.

Jumlah populasi koala di
Australia yang ada saat ini, menurut AKF sebanyak 32.065 hingga 57.920 ekor di
habitatnya. Penurunan drastis populasi ini, disebut lebih rendah dari yang
terjadi pada tahun 2018. 

“Penurunan populasi koala
sejauh ini diperkirakan mencapai 45.745 sampai 82.170 ekor,” lanjut Ketua
AKF dalam pernyataannya.

Desak Undang-undang
Perlindungan Koala

Deborah Tabart mengungkapkan
penyebab utama dari menurunnya populasi koala salah satunya dipicu oleh
kebakaran hutan yang terjadi sepanjang tahun 2019 hingga 2020. 

Namun, menurutnya ada lagi
penyebab utama yang membuat banyak koala mati di habitatnya yaitu aktivitas
pembukaan lahan di sekitar tempat tinggal mereka saat ini di alam bebas.

“Pembukaan lahan tentu
mempengaruhi kehidupan koala di habitatnya. Selama beberapa tahun ini, kita
lihat terjadi aktivitas pembukaan lahan besar-besaran di New South Wales dan
tenggara Queensland untuk pertanian, pembangunan perumahan dan
pertambangan,” terangnya.

Ia juga menyampaikan kabar
buruk bahwa berdasarkan perkiraan AKF, saat ini koala terancam punah di 47
wilayah di Australia. Hanya di Mayo, Australia Selatan yang saat ini masih
memiliki lebih dari 5 ribu populasi.

Oleh sebab itu, Deborah
mengharapkan agar pemerintah Australia tak tinggal diam dengan hal ini. Bila
terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin koala hanya tinggal sejarah karena
punah seluruhnya.

Ia mendesak Menteri Lingkungan
Hidup Australia, Sussan Ley menghentikan aktivitas pembukaan lahan
besar-besaran yang menyebabkan habitat koala terganggu dan mengganggu iklim
tempat tinggal mereka.

“Kami melihat penurunan
drastis populasi koala di pedalaman karena kekeringan, gelombang panas, dan
kekurangan air untuk minum. Undang-Undang Perlindungan Koala tentu sangat
dibutuhkan saat ini,” tandasnya.

Share: Koala Terancam Punah Akibat Pembukaan Lahan di Australia