Internasional

Terungkap! Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Robot Bersenjata

Ilham — Asumsi.co

featured image
Pixabay

Ilmuwan Iran diklaim dibunuh oleh teknologi robot buatan agen intelijen Mossad Israel. Menurut laporan The New York Times, Kepala Peneliti Pengayaan Nuklir Iran, Fakhrizadeh, dibunuh pihak Israel dengan teknologi robot Artificial Intelligence (AI).

Sebelum kejadian, Fakhrizadeh sudah diingatkan pihak intelijen bahwa akan ada upaya pembunuhan terhadapnya. Namun, sang ilmuwan top tersebut disebut tak menggubris peringatan tersebut.

Fakhrizadeh jadi target utama Israel setelah pria itu dicurigai menjadi pemimpin program bom nuklir Iran. Israel dikabarkan sudah 14 tahun mengincar Fakhrizadeh untuk dibunuh.

Meski mendapat keistimewaan sebagai orang penting di militer Iran, Fakhrizadeh sosok yang sederhana. Ia hanya ingin hidup sederhana membaca puisi-puisi Persia, bercengkerama dengan keluarga di pantai, bepergian ke desa-desa.

Kronologi

Saat konvoi meninggalkan kota Rostamkala di pantai Kaspia, mobil pertama berisi para penjaga Fakhrizadeh, disusul dengan mobil Nissan hitam tanpa lapis baja yang dikendarai oleh Fakhrizadeh, bersama istrinya, Sadigheh Ghasemi, di sampingnya. Dua mobil keamanan lagi menyusul.

Agen Iran yang bekerja untuk Mossad telah memarkir truk pickup Nissan Zamyad biru di sisi jalan yang menghubungkan kota Absard ke jalan raya utama.

Tempat itu berada di sedikit ketinggian dengan pemandangan kendaraan yang mendekat. Sementara senapan mesin sniper 7,62 mm dipasang di bak truk tersebut dan disamarkan dengan bahan konstruksi.

“Sekitar pukul 1 siang, tim penyerang menerima sinyal bahwa Tuan Fakhrizadeh, istrinya, dan tim penjaga bersenjata dengan mobil pengawal akan berangkat ke Absard, di mana banyak elite Iran memiliki rumah kedua dan vila liburan,” kata laporan itu. 

Baca Juga: Ramai-ramai Kritik Kapal Selam Nuklir Australia

Selanjutnya, laporan tersebut merinci bagaimana penembak jitu yang menghabisi Fakhrizadeh melakukannya dari Israel, lebih dari 1.600 kilometer jauhnya.

Senjata yang digunakan adalah model khusus dari senapan mesin FN MAG buatan Belgia yang dipasang pada peralatan robot canggih. Menurut laporan itu, kamera pada kendaraan bersenjata mengidentifikasi Fakhrizadeh dan menunjukkan lokasinya di dalam kendaraan, di kursi pengemudi di samping istrinya, dan mengirimkan data ini kembali ke operator.

Dalam satu menit setelah tembakan pertama, pembunuhan itu selesai. Operator menembakkan 15 tembakan ke ilmuwan, yang kemudian meninggal dalam pelukan istrinya.

Pembunuhan itu sendiri bertujuan untuk menghambat perkembangan program nuklir Iran. Beberapa orang akan mengatakan bahwa operasi itu berhasil membuat program nuklir Iran kacau selama beberapa bulan.

Iran Membantah

Melansir The Jerusalem Post, Televisi Internasional Iran menayangkan bahwa pemerintah Iran membantah kabar ilmuwannya dibunuh dengan teknologi AI canggih Mossad.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, membantah pemberitaan The New York Times tersebut. Khatibzadeh mengatakan kematian Fakhrizadeh tak ada kaitannya dengan upaya pembunuhan.

Iran sebelumnya telah membantah laporan yang dikeluarkan oleh media AS mengenai pembunuhan tahun 2020 atas ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakh.

Fakhrizadeh yang juga dikenal sebagai “Bapak Program Nuklir Iran” tewas di luar Teheran pada 26 November 2020. Berbagai analisis dan kontroversi muncul terkait pembunuhan ini. “Itu hanya layak mendapat perhatian sebagai laporan surat kabar,” ucapnya.

Share: Terungkap! Ilmuwan Nuklir Iran Dibunuh Robot Bersenjata