Dua senjata api organik Polri jenis AK-101 dan senjata api jenis SSG08 (senjata sniper) telah berada di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Senjata itu sebelumnya dirampas kelompok separatis Papua setelah membunuh Brigadir Polisi Dua Diego Rumaropen, di Napua, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua bulan lalu.
Spesifikasi AK-101: AK-101 merupakan jenis senapan serbu jenis yang hanya dimiliki Brimob. Senjata ini mengadopsi peluru berkaliber 5.56 x 45 mm standar NATO.
AK-101 rilis perdana tahun 1994. Senjata ini mempunyai magasin mengikuti gaya AUG Steyr, serta ditawarkan juga dengan magasin polimer tembus pandang. Tujuannya supaya penembak bisa mengetahui jumlah sisa peluru yang tersisa. Kebanyakan yang digunakan adalah jenis magasin polimer biasa.
AK-101 memiliki pola tembakan single shot (semi-otomatis), three-shot burst fire (satu tarikan picu tiga tembakan), dan otomatis. Senjata ini memiliki bobot kosong mencapai 3,6 kg, sementara ketika terisi mencapai 4 kg.
Senjata ini mempunyai panjang popor terbuka mencapai 943 mm, sementara panjang popor terlipat adalah 705 mm dengan jarak tembak efektif sampai 450 m.
Spesifikasi SSG 08: Senjata SSG08 merupakan senjata api bagi sniper atau penembak jitu. Diproduksi oleh perusahaan Austria, Steyr Mannlicher, senjata ini memiliki akurasi yang cukup tinggi dengan stok lipat dan bagian pipi dan pelat pantat yang dapat disesuaikan. Ia juga dilengkapi dengan bipod dan monopod “butt spike” untuk stabilitas tambahan.
SSG 08 mempunyai pegangan pistol yang dapat disesuaikan dengan mengubah tali depan dan belakang. SSG 08 memiliki rel Picatinny untuk memasang optik.
Tak kalah lengkap, ia juga dilengkapi rem moncong yang ditingkatkan di atas SSG 04 dengan kemampuan untuk memasang penekan. Senjata yang kali pertama dirilis pada 2008 itu disebut turut dikembangkan oleh EKO Cobra, unit kontra-terorisme utama Austria.
SSG 08 dikembangkan dalam beberapa kaliber, yakni 20 inci (0,308 Winchester), 23,6 inci (0,243 Winchester, .308 Winchester, .300 Winchester Magnum) dan 27,2 inci (.338 Lapua Magnum). Ia memiliki sistem umpan magasin kotak 10 putaran yang dapat dilepas.
Awal mula: Seperti diketahui, kedua jenis senapan itu jatuh ke tangan KKB pimpinan Egianus Kogoya. Insiden ini bermula saat terjadi penyerangan terhadap anggota Brimob di Napua yang berlokasi sekitar lima kilometer dari Wamena berawal saat AKP R ditelepon salah seorang warga (AM) yang meminta tolong agar menembak sapinya yang ada di Napua.
Atas permintaan itulah kemudian AKP R bersama korban dan seorang anggota yang bertugas mengemudikan kendaraan ke tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (18/6/2022). Berselang beberapa saat kemudian terjadi insiden tersebut.
Dua pucuk senjata api organik Polri milik korban diambil para pelaku yang merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Kedua senjata tersebut berjenis AK101 dan senjata api jenis SSG08 (sniper).
Baca Juga:
Desertir TNI jadi Otak Aksi KKB di Nduga
Kronologi Dua Senapan Api Organik Polri Jatuh ke Tangan KKB Egianus Kogoya