Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, Indonesia tengah menghadapi situasi serba dilematik buntut naiknya harga energi di dunia. Sebab pemerintah berada di antara dua pilihan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) atau mempertahan subsidi sehingga harganya tetap terjangkau.
Dilema: Pemerintah, kata Moeldoko kebingungan untuk menaikkan harga BBM karena melihat kondisi masyarakat tengah dalam kesulitan. Sementara jika tidak dinaikkan maka negara yang akan kesulitan.
“Persoalan energi mau dinaikkan masyarakat lagi sulit, tidak dinaikkan negara kesulitan. Harga BBM kita itu paling murah kecuali di Malaysia, yang lainnya sangat mahal,” ucap Moeldoko dalam acara Seminar Wawasan Kebangsaan: Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keamanan Nasional yang disiarkan kanal Youtube Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, dikutip pada Selasa (19/7/2022).
Dana subsidi besar: Moeldoko menerangkan pemerintah menggelontorkan dana untuk mensubsidi BBM sampai besar-besaran. Bukan hanya BBM, tetapi juga subsidi terhadap bahan bakar jenis lain, seperti gas.
“Karena untuk subsidinya itu luar biasa, itu gas yang 3 kg itu sudah hampir 12 tahun tidak dinaikkan harganya. Harganya sekarang Rp 4.300 kita mau mencoba mungkin gak dinaikkan ke Rp 8.000 jadi naik Rp 3.700, itu pun harga rata-ratanya masih Rp 20.000-an. Bayangkan pemerintah harus mensubsidi gedenya luar biasa,” ujar Moeldoko.
Dinikmati orang kaya: Lebih memprihatinkan lagi, menurut Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu banyak subsidi yang tidak tepat sasaran. Di mana subsidi itu justru banyak dinikmati oleh mereka yang tidak sepatutnya.
“Subsidi itu lari kepada orang-orang yang tidak tepat karena subsidinya subsidi barang,” katanya.
Akan naikkan BBM: Pemerintah kini tengah mempertimbangkan opsi untuk memberikan subsidi bukan terhadap barang, melainkan kepada orangnya langsung. Buntutnya harga barang yang selama ini disubsidi akan naik, sementara mereka yang layak mendapat subsidi dapat mengakses barang tersebut masih dengan harga subsidi.
“Supaya betul-betul address-nya jelas, mereka yang berhak menerima itu yang seharusnya mendapatkan subsidi. Tapi justru sekarang karena subsidinya dalam bentuk barang orang kaya, orang menengah ikut menikmati subsidi itu dengan tidak malu-malu,” tandasnya.
Baca Juga:
Jokowi Ajak Masyarakat Berdoa Supaya APBN Kuat Subsidi BBM
Jokowi Minta Masyarakat Gunakan Masker di Dalam dan Luar Ruangan