Sehari setelah pengunjuk rasa menyerbu rumah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, tempat itu hampir menjadi tempat piknik baru.
Warga berkeliaran melalui balkon, bersantai di kamar tidur, berolahraga di gym, makan di dapur, hingga berenang di kolam renang. Orang-orang di dalam rumah presiden terlihat berfoto selfie dengan latar belakang mobil mahal.
Disisi lain, Rajakpaksa melarikan diri ke Maladewa karena krisis di Sri Lanka semakin memburuk.
“Kami telah menunjukkan ketidaksenangan kami dengan memegang bendera mengatakan bahwa sistem yang mereka teruskan selama 74 tahun adalah represif terhadap rakyat kami, hak kami. Mereka menindas rakyat. Mereka hanya berpegang teguh pada kekuasaan dengan menggunakan kekuatan militer itu sebabnya tanda kami adalah bendera hitam yang menunjukkan turunnya pemerintah. Pemuda menentang sistem ini,” ujar seorang pengunjuk rasa, dilansir dari ANI.
Dinasti politik Rajapaksa: Hingga April 2022, dinasti Rajapaksa masih mendominasi politik Sri Lanka, sebelum protes jalanan terhadap kelangkaan bahan bakar dan makanan mulai lepas kendali. Rajapaksa memutuskan meninggalkan Sri Lanka pada Rabu (13/7/2022) pagi, tanpa meninggalkan seorang pun dari anggota keluarga termasyhur itu dalam posisi berkuasa.
Rajapaksa bersumpah bulan lalu untuk tetap bertahan sampai akhir masa jabatan lima tahunnya pada 2024, meski selama masa jabatannya memicu kemarahan rakyat.
Presiden mengundurkan diri: Ribuan warga Sri Lanka menyerbu kediaman resminya pada Sabtu (9/7/2022), memaksanya lari tunggang langgang untuk bersembunyi dan menyatakan akan mundur Rabu ini (13/7/2022).
“Suatu hari ini pasti terjadi,” tutur Mallawaara Arachchi, pensiunan insinyur berusia 73 tahun, saat dia ikut berkeliaran di sekitar kediaman resmi perdana menteri yang pernah ditempati oleh kakak laki-laki Rajapaksa, Mahinda.
Namun, kediaman megah itu sekarang juga telah diduduki oleh para pengunjuk rasa.
“Mereka telah merampok segalanya dari rakyat. Tetapi dengan perginya keluarga (Rajapaksa) itu, kita akan menjadi negara terbaik di dunia dalam waktu dekat,” ucapnya, dilansir dari Antara.
Nasib saudara presiden: Mahinda mengundurkan diri pada Mei 2022, sehingga ikut pula mengakhiri tugas putranya Yoshith sebagai kepala staf. Putranya yang lain, Namal, kakak laki-laki Chamal, dan adik laki-laki Basil dan Shasheendra, sudah lebih dulu mengundurkan diri sebagai menteri pada April 2022.
Mantan menteri keuangan Basil, yang juga memegang kewarganegaraan AS, sempat dicegat di bandara ketika akan melarikan diri dari Sri Lanka. pada Selasa (12/7/2022). Pejabat imigrasi khawatir dengan tanggapan warga jika dia diizinkan pergi.
Krisis terburuk: Negara berpenduduk 22 juta ini hampir tidak memiliki sisa dolar untuk mengimpor bahan bakar, gagal membayar miliaran dolar pinjaman luar negeri, dan inflasi mencapai 54,6 % bulan lalu dengan prediksi yang lebih mengerikan. Disisi lain, sekolah dan kantor terpaksa tutup untuk menghemat bensin dan solar.
Baca Juga:
Ribuan Demonstran Serbu Kediaman Presiden Sri Lanka