Warga Negara Indonesia (WNI) di Sri Lanka dalam kondisi aman, menyusul unjuk rasa besar-besaran di Ibu Kota Kolombo.
“KBRI Kolombo mencatat terdapat 340 WNI yang menetap di Sri Lanka. Semuanya dalam keadaan baik serta termonitor kondisinya oleh KBRI,” tutur Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, dilansir dari Antara.
Unjuk rasa: KBRI juga menyalurkan logistik bagi WNI yang paling terdampak krisis ekonomi di Sri Lanka. Diketahui, unjuk rasa besar-besaran di Sri Lanka pada Sabtu (9/7/2022) menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.
Para pengunjuk rasa telah menduduki Istana Presiden, kediaman resmi Perdana Menteri, dan Kantor Sekretariat Presiden yang terletak di Galle Face Green—area yang menjadi pusat konsentrasi massa pelaku unjuk rasa. Judha mengklaim, meski pengunjuk rasa telah menguasai gedung pemerintahan itu, situasi keamanan di Kota Kolombo masih kondusif.
WNI diimbau tak terlibat: Tidak terdapat informasi mengenai WNI yang terlibat atau terluka dalam unjuk rasa tersebut. KBRI Kolombo mengimbau WNI untuk membatasi perjalanan ke luar ruma selama aksi unjuk rasa, kecuali untuk hal-hal esensial.
WNI juga diimbau untuk tidak terlibat, serta menghindari kerumunan massa dan wilayah konsentrasi aksi unjuk rasa.
Perlindungan WNI: Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan perlindungan WNI di Sri Lanka.
“Perlindungan WNI sangat penting, utamanya untuk memastikan mereka tidak terkena imbas baik fisik seperti keselamatan pribadi akibat unjuk rasa maupun krisis karena kehilangan pekerjaan akibat gejolak ekonomi dan politik yang terjadi,” ucapnya.
WNI di Sri Lanka: Berdasarkan catatan KBRI Kolombo, terdapat 340 WNI di Sri Lanka yang mayoritasnya adalah pekerja migran sektor pariwisata, konstruksi, dan yang menikah dengan warga negara Sri Lanka.
“Kami (Komisi I DPR RI) mendorong Kemenlu dan Perwakilan untuk mematangkan rencana kontinjensi dalam penanganan situasi di Sri Lanka, mulai dari distribusi bantuan logistik sampai dengan evakuasi ketika diperlukan,” ujar Christina.
Ia berharap situsi krisis di Sri Lanka bisa segera teratasi. Ia percaya KBRI Kolombo sanggup mengutamakan keselamatan dan perlindungan WNI selama krisis melanda Sri Lanka.
Baca Juga:
WNI di Sri Lanka Ogah Dievakuasi Meski Krisis Kian Parah