Keuangan

Antusiasme Tinggi, Simak Prospek Saham Bank Digital

Ilham — Asumsi.co

featured image
unsplash

Bank Digital mulai bermunculan di Indonesia, beberapa bahkan sudah melantai di bursa. Sebut saja Bank Neo Commerce (BBYB), Bank QNB Indonesia (BKSW), Bank Aladin Syariah (BANK), Bank MNC Internasional (BABP), Bank Capital (BACA), Bank Jago (ARTO), BRI Agroniaga (AGRO), Allo Bank (BBHI).

Dari delapan saham di atas, empat saham sempat melonjak pada bulan Agustus, lalu menurun di September ini.

BBYB sempat naik pada 25 Agustus dengan harga per sahamnya Rp1.830, tapi turun menjadi Rp1.460 pada 3 September, saat penutupan minggu lalu. Sedangkan BKSW masih turun naik. Sempat harga per sahamnya Rp330 pada 6 Agustus dan turun drastis saat penutupan minggu lalu, Rp224.

BANK masih naik turun di angka Rp3.000 sampai Rp3.500. Pada penutupan sempat turun di angka Rp3.150.

BABP termasuk saham yang naik cukup pesat selama setahun belakangan ini. Sejak dibuka dengan harga Rp50 sempat melonjak di angka Rp610 pada 6 Agustus, lalu turun kembali di angka Rp382. BACA masih turun naik di angka Rp400–800. Pada penutupan minggu lalu, saham BACA berada di angka Rp440.

Sedangkan ARTO, saham ini naik drastis sejak dibuka Rp3.566. Pada penutupan saham minggu lalu, saham ini berada di angka Rp14.650.

AGRO masih naik turun pada angka Rp1000-2000. Pada penutupan saham minggu lalu, saham ini berada di angka Rp2.290. BBHI, saham ini naik drastis dari Rp55 dan naik ke angka Rp2.210 di penutupan minggu ini.

Bagaimana Prospeknya

Analisis saham dari Invofesta, Cheril Tanuwijaya, menjelaskan bahwa selama tahun 2021 ini investor sangat antusias dengan bank digital, sehingga banyak harga saham bank digital melonjak signifikan.

“Salah satunya seperti ARTO yang bila dilihat dari Year to date, saham ini naik 240,7 %,” katanya saat dihubungi Asumsi.co, Senin (6/9/2021).

Menurutnya, terjadi koreksi saat ini disebabkan aksi profit taking investor dan mereka menantikan perkembangan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih lanjut terhadap pengelolaan risiko, cyber security dan infrastruktur teknologi bank digital.  Investor jangka panjang sebaiknya menantikan perkembangan lebih lanjut kebijakan OJK ini.

Baca Juga: Mulai Banyak Bermunculan, Bagaimana Bank Digital Berkembang di Indonesia?

Cheril menyampaikan saham yang paling prospek di September ini adalah AGRO, ARTO, BKSW. “Secara fundamental ketiga saham tersebut masih bagus,” katanya.

Ia juga menyampaikan untuk Blu BCA yang akan berencana IPO, prospeknya diperkirakan bagus. “Karena ditopang oleh BCA sebagai bank dengan nasabah terbanyak di Indonesia dan bisnisnya tetap bertumbuh di masa pandemi,” katanya.

Sedangkan menurut analis saham Fendy Susianto prospek saham bank digital menurutnya masih bagus.  “Akhir tahun saya prediksi indeks saham 6.600. Alasan saya, pertumbuhan ekonomi on the track, global dan regional juga sedang pemulihan. Terlebih lagi keringanan untuk restruksisasi peminjaman diperpanjang oleh OJK. Ini semakin memberikan peluang baik sekali untuk dunia usaha dan industri untuk mengembangkan bisnisnya,” katanya pada Asumsi.co.

Tetap Hati-hati

Ia mengamati saat ini memang saham-saham Bank Digital naik, khususnya Bank Jago. Ia berpesan agar investor jangan terbawa euforia apapun. Apalagi jika dilihat saham ARTO, naik tajam, tapi secara fundamental tidak didukung.

Bank Jago juga masih mencatat kerugian Rp47 miliar di semester pertama tahun ini. Kerugian bersih ini hanya turun tipis ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp51 miliar. ARTO menorehkan pendapatan bunga bersih atau net interest income Rp160 miliar pada semester pertama 2021. Pendapatan bunga ini melesat dari periode sama tahun lalu Rp27 miliar. 

“Maka dalam trading hati-hati bisa saja saham tinggi tidak dibackup kondisi fundamental,” katanya.

Share: Antusiasme Tinggi, Simak Prospek Saham Bank Digital