Hiburan

Investor Tesla Tuntut Elon Musk Atas Tuduhan Diskriminasi

Joko Panji Sasongko — Asumsi.co

featured image
ANTARA/REUTERS/ALY SONG

Seorang pemegang saham Tesla Inc menggugat CEO Elon Musk dan
jajarannya, menuduh mereka mengabaikan untuk menangani keluhan tentang
diskriminasi dan pelecehan di tempat kerja, dan menimbulkan “budaya tempat
kerja yang beracun.”

Gugatan pada pertengahan pekan ini adalah yang terbaru
terhadap Tesla, yang telah dituduh melakukan diskriminasi rasial dan pelecehan
seksual di pabriknya.

“Tesla telah menciptakan budaya kerja beracun yang
didasarkan pada pelecehan dan diskriminasi rasis dan seksis terhadap karyawannya
sendiri,” kata investor itu, Solomon Chau, dikutip Antara dari Reuters.

“Lingkungan kerja yang beracun ini telah berlangsung
secara internal selama bertahun-tahun, dan baru belakangan ini kebenaran
tentang budaya Tesla muncul,” tambahnya dalam pengaduan.

Ia melanjutkan, budaya tempat kerja Tesla yang beracun telah
menyebabkan kerugian finansial dan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada
reputasi perusahaan. Tesla tidak segera menanggapi komentar.

Kendall Law Group PLLC, pengacara yang mewakili Chau, juga
belum menanggapi komentar lebih lanjut.

Tesla sebelumnya mengatakan perusahaan tidak mentolerir
diskriminasi dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi keluhan
pekerja.

Gugatan itu menuduh para terdakwa yaitu Musk dan 11 anggota
dewan Tesla serta perusahaan, telah melanggar kewajiban fidusia mereka dengan
gagal mengatasi dan memperbaiki bendera merah mengenai laporan internal
diskriminasi dan pelecehan.

Hal ini menyebabkan Tesla kehilangan karyawan berkualitas
tinggi dan mengeluarkan biaya untuk membela kasus dan menyelesaikan denda atas
pelanggaran, kata gugatan itu.

Baca Juga

Share: Investor Tesla Tuntut Elon Musk Atas Tuduhan Diskriminasi