Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berencana bertemu sejumlah perusahaan platform media sosial (medsos). Pertemuan itu digelar untuk membahas strategi memerangi konten-konten hoaks atau berita bohong menjelang Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja mengatakan, rencananya pertemuan tersebut diadakan pada Juli 2022 mendatang.
Libatkan sejumlah platform: Pertemuan itu akan melibatkan Facebook dan Instagram di bawah Meta, serta TikTok dan Twitter. Bawaslu menarget seluruh platform media sosial bisa terlibat dalam pertemuan tersebut.
“Tujuannya untuk menangani permasalahan dan pelanggaran di media sosial kayak hoaks, berita bohong terus fitnah,” ujar Rahmat Bagja ketika dihubungi Asumsi.co, Selasa (14/6/2022).
Tujuan: Upaya menggandeng sejumlah platform medsos merupakan usaha Bawaslu guna melakukan pencegahan tersebarnya konten-konten hoaks di ruang siber. Sebab upaya penindakan saja dianggap tidak cukup untuk menghentikan penyebaran kabar bohong di dunia maya.
“Terus kemudian penindakannya dilakukan Mabes Polri bekerja sama dengan Bawaslu. [Konten] ini melanggar pidana, administrasi atau bagaimana. Nah kemudian tindak lanjutnya take down oleh Kominfo. Entar kalau kita sibuk kepada penindakannya tapi beritanya masih menyebar itu repot juga kan,” tambahnya.
Bukan kali pertama: Rahmat Bagja menambahkan bahwa pelibatan sejumlah platform media sosial dalam kontestasi Pemilu di Indonesia bukan pertama kali dilakukan.
Sebelumnya pada Pemilu 2019 lalu, Bawaslu juga menggandeng mereka, termasuk saat itu ada Line Indonesia yang turut membantu Bawaslu mengidentifikasi dan memerangi konten hoaks di internet.
“Pernah 2019 sampai 2020. Ini kedua kalinya,” pungkasnya.
Baca Juga:
DPR-KPU Sepakat Masa Kampanye Pemilu 2024 Selama 75 Hari
Pesan Jokowi Saat Temu Kangen dengan Relawan
Tujuh Parpol Nonparlemen Bertemu, Sepakat Bikin Poros Baru 2024