Sri Lanka mengumumkan tidak akan mengirim jemaah haji tahun
ini karena sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk. Padahal, 1.585 warga Sri
Lanka tahun ini diharapkan berangkat haji setelah Arab Saudi mengizinkan 1 juta
Muslim luar negeri dan domestik melakukan perjalanan ke kota suci Mekkah pada
musim haji.
Tak kirim jemaah: Biaya pengiriman jemaah haji ke Arab Saudi
terlalu tinggi untuk ditanggung negara. “Ketika melalui situasi yang berlaku
dan penderitaan yang dialami orang-orang di Ibu Lanka kami, anggota kedua
asosiasi memutuskan untuk mengorbankan haji tahun ini,” ujar Asosiasi Operator
Tur Haji Seluruh Sri Lanka dan Asosiasi Operator Tur Haji Sri Lanka dalam
sebuah surat kepada Departemen Agama Islam Sri Lanka.
Organisasi-organisasi tersebut adalah kelompok payung dari
operator berlisensi pemerintah — satu-satunya penyelenggara tur yang tersedia untuk
calon jemaah haji.
Krisis keuangan:
Presiden Asosiasi Operator Tur Haji Rizmi Reyal mengatakan, keputusan
oleh operator dengan suara bulat karena “krisis dolar parah yang dihadapi
negara.”
Ekonomi Sri Lanka sedang dalam kesulitan. Awal bulan ini,
Kementerian Keuangan memperkirakan cadangan devisa yang dapat digunakan kurang
dari 50 juta dolar. Sri Lanka telah gagal membayar utangnya setelah melewatkan
tenggat waktu pembayaran utang luar negeri.
“Seluruh operasi haji jemaah Sri Lanka akan menelan biaya
sekitar 10 juta dolar, jumlah yang besar dibandingkan dengan situasi ekonomi
negara saat ini,” ujar Ketua Komite Haji Nasional di bawah Departemen Urusan
Agama Muslim Sri Lanka, Ahkam Uwais, dilansir dari Arab News.
Keputusan untuk membatalkan haji tahun ini adalah sikap
murah hati oleh anggota komunitas Muslim untuk mengorbankan haji mereka demi
negara.
Presiden Asosiasi Pemuda Muslim Sri Lanka, Saheed M. Rismy
mengatakan, keputusan komunitas Muslim adalah ‘dalam solidaritas dengan orang
lain selama masa-masa sulit’.
Diketahui, warga Muslim di Sri Lanka hampir 10% dari 22 juta
penduduk yang mayoritas beragama Budha.
Baca Juga