Pemerintah Inggris mulai memboyong vaksin cacar guna mengurangi infeksi penyakit cacar monyet. Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan, mereka telah membeli lebih dari 20 ribu dosis vaksin cacar buatan Bavarian Nordic seiring dengan meningkatnya temuan kasus cacar monyet di Eropa dan sekitarnya.
“Vaksin itu diberikan untuk mengidentifikasi kontak erat dari penderita cacar monyet guna mengurangi risiko infeksi simptomatik dan penyakit parah,” tulis UKHSA di Twitter dikutip Antara.
Untuk cacar: Penggunaan vaksin buatan perusahaan Denmark itu di Eropa hanya disetujui untuk cacar, namun kini dipakai di luar dengan label untuk cacar monyet.
Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu negara yang mengizinkan vaksin tersebut digunakan untuk melawan cacar dan cacar monyet.
Penjelasan WHO: Virus cacar dan cacar monyet sangat erat kaitannya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), generasi pertama vaksin cacar memiliki keampuhan hingga 85 persen dalam mencegah cacar monyet.
Kasus cacar monyet: dunia pascapandemi Covid-19 dihantui sejumlah penyakit yang menyerang penduduk di beberapa negara. Otoritas kesehatan Spanyol baru-baru ini melaporkan 25 tambahan kasus cacar monyet pada Kamis (26/5/2022). Penambahan temuan kasus baru itu membuat total jumlah kasus cacar monyet dalam negara di Semenanjung Iberia tersebut menyentuh angka 84 kasus.
Kementerian Kesehatan setempat kini menganggap semua infeksi cacar yang bukan berasal dari manusia sebagai cacar monyet setelah terbukti positif. Meski sebelumnya hanya menghitung kasus terkonfirmasi melalui pengurut.
Spanyol beli vaksin: Menteri Kesehatan Carolina Darias mengatakan, Spanyol akan membeli vaksin cacar monyet sebagai bagian dari pembelian vaksin bersama Uni Eropa. Dia juga memastikan bahwa cacar monyet varian Afrika barat, yang memiliki tingkat kematian di sekitar 1 persen dari total kasus, telah terdeteksi di Spanyol.
Baca Juga:
Wabah Cacar Monyet Terbesar di Eropa, WHO Gelar Rapat Darurat