Kesehatan

Wabah Cacar Monyet Terbesar di Eropa, WHO Gelar Rapat Darurat

Manda Firmansyah — Asumsi.co

featured image
Antara/CDC/Brian W.J. Mahy/HO via Reuters/as

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan pertemuan cacar
monyet setiap hari, karena virus terus menyebar ke seluruh dunia.

Juru bicara WHO mengatakan, pihaknya mengadakan sejumlah
pertemuan yang berkaitan dengan cacar monyet setiap hari dengan melibatkan para
ahli dari negara-negara yang terdampak. Selain itu, WHO juga melibatkan Pusat
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit AS, dan kelompok penasihat teknis.

“Ini termasuk pertemuan pada hari Jumat (20/5/2022) yang
melibatkan Kelompok Penasihat Strategis dan Teknis WHO tentang Bahaya Menular
dengan Potensi Pandemi dan Endemik (STAG IH),” ucapnya, dilansir dari
Independent.

Outbreak terbesar di Eropa: Wabah cacar monyet saat ini
dikatakan sebagai ‘yang terbesar dan paling luas yang pernah terlihat di
Eropa’. Bahkan, saat ini infeksi cacar monyet telah melampaui 100.

Kasus sekarang telah dikonfirmasi di berbagai negara Eropa.
Mulai dari Inggris, Spanyol, Portugal, Belgia, Prancis dan Italia, Belanda, dan
Jerman.

Fabian Leendertz,dari Robert Koch Institute, menggambarkan
wabah cacar monyet itu sebagai “epidemi”. Akan tetapi, kata dia, wabah cacar
monyet  itu tidak mungkin bertahan lama.

Sebelumnya, Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman,
menilai, kasus cacar monyet di Eropa saat ini merupakan kejadian luar biasa
(KLB/outbreak) terbesar sejak ditemukan pada 1970.

Kini, kasus cacar monyet cenderung semakin cepat menular.
Padahal, penularan kasus cacar monyet sebelumnya cukup sulit.

“Potensinya masih kecil atau ke arah medium. (Cacar monyet)
ini bukan kategori mudah menular ke manusia, beda dengan Covid-19. Apalagi,
Omicron, mudah sekali,” ucapnya kepada Asumsi.co, Jumat (21/5/2022).

Pencegahan: Perilaku hidup bersih dan sehat diperlukan untuk
meminimalisir penularan cacar monyet, virus Hendra, hepatitis, hingga Covid-19.
Selain itu, perlu screening di pintu masuk negara untuk mencegah kasus impor.
Khususnya, negara dengan kasus cacar monyet, serta negara-negara endemik di
Afrika Tengah dan Afrika Barat.

Menurut Dicky, sistem deteksi dini berbasis kewaspadaan
untuk penanganan Covid-19 masih perlu diperkuat untuk menangkal potensi
penularan berbagai penyakit lain ke depannya. Protokol kesehatan (memakai
masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) juga perlu tetap digencarkan. Tak
terkecuali, infrastruktur untuk pelaksanaan vaksinasi. Sebab, vaksin cacar
(smallpox) ternyata juga masih efektif untuk mencegah infeksi cacar monyet.

“Berita baiknya, vaksin smallpos itu efektif, meski tidak
100%, tetapi di atas 70% lah efektivitas dalam memberikan proteksi,” tutur
Dicky.

Baca Juga

Share: Wabah Cacar Monyet Terbesar di Eropa, WHO Gelar Rapat Darurat