Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, menilai,
kasus cacar monyet di Eropa saat ini merupakan kejadian luar biasa
(KLB/outbreak) terbesar sejak ditemukan pada 1970.
Kini, kasus cacar monyet cenderung semakin cepat menular.
Padahal, penularan kasus cacar monyet sebelumnya cukup sulit.
“Potensinya masih kecil atau ke arah medium. (Cacar monyet)
ini bukan kategori mudah menular ke manusia, beda dengan Covid-19. Apalagi,
Omicron, mudah sekali,” ucapnya kepada Asumsi.co, Jumat (21/5/2022).
Pencegahan: Perilaku hidup bersih dan sehat diperlukan untuk
meminimalisir penularan cacar monyet, virus Hendra, hepatitis, hingga Covid-19.
Selain itu, perlu screening di pintu masuk negara untuk mencegah kasus impor.
Khususnya, negara dengan kasus cacar monyet, serta negara-negara endemik di
Afrika Tengah dan Afrika Barat.
Menurut Dicky, sistem deteksi dini berbasis kewaspadaan
untuk penanganan Covid-19 masih perlu diperkuat untuk menangkal potensi
penularan berbagai penyakit lain ke depannya. Protokol kesehatan (memakai
masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) juga perlu tetap digencarkan. Tak
terkecuali, infrastruktur untuk pelaksanaan vaksinasi. Sebab, vaksin cacar
(smallpox) ternyata juga masih efektif untuk mencegah infeksi cacar monyet.
“Berita baiknya, vaksin smallpos itu efektif, meski tidak 100%,
tetapi di atas 70% lah efektivitas dalam memberikan proteksi,” tutur Dicky.
Laporan Kasus: Dilansir dari NPR, wabah cacar monyet
terdeteksi di Inggris, Portugal, dan Spanyol. Bahkan, kasus cacar monyet juga
telah dilaporkan ada di Amerika Serikat (AS).
Pasien cacar monyet dari AS belum lama ini bepergian ke
negara-negara Afrika Tengah dan Afrika Barat. Namun, juga telah mengunjungi
Kanada.
Dilansir dari CBC, sebanyak dua kasus cacar monyet telah
dikonfirmasi di Quebec, Kanada. Kasus tersebut merupakan kasus pertama di
Kanada.
Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (PHAC) menyatakan, ini
merupakan kasus pertama di Kanada. PHAC telah memperingatkan otoritas kesehatan
masyarakat di sekitar Kanada untuk mencari gejala pada pasien, terlepas dari
apakah mereka telah bepergian.
“Ini adalah penyelidikan yang berkembang dan
berkelanjutan, baik di Kanada maupun di seluruh dunia,” demikian
pernyataan PHAC.
Baca Juga