Wali Kota Bucha di Ukraina mengatakan 300 warganya telah tewas selama invasi Rusia. Jenazah para korban di kota banyak yang masih tergeletak di jalanan.
Dekat Kiev: Dikutip Antara, wartawan Reuters melihat mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan. Tangan dan kaki para korban tewas menyembul dari liang kuburan massal yang masih terbuka di halaman sebuah gereja. Bucha diketahui berjarak sekitar 37 km dari Kiev.
Banyak warga setempat meratapi kematian kerabat mereka dan mengutuk tentara Rusia yang sudah meninggalkan kota. Vasily, lelaki 66 tahun itu tampak marah saat melihat belasan mayat bergelimpangan di jalan depan rumahnya.
“Bajingan!” kata Vasily.
Peringatan soal ranjau: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan lewat video bahwa banyak ranjau yang bertebaran di wilayah itu. Kendati demikian, Ia tak menyertakan bukti terkait klaim tersebut.
“Banyak ranjau di wilayah ini. Rumah dipasangi ranjau, peralatan dipasangi ranjau, bahkan mayat pun (dipasangi ranjau),” ujar Zelensky.
Dinas kedaruratan Ukraina mengatakan lebih dari 1.500 peledak ditemukan dalam sehari selama pencarian di desa Dmytrivka, sebelah barat ibu kota.
Ukraina pada Minggu menuduh Rusia melakukan “pembantaian” di Bucha, salah satu kota yang direbut kembali oleh tentara Ukraina ketika pasukan Rusia pergi untuk bertempur di wilayah timur.
Gambar satelit: Sementara itu, gambar-gambar dari satelit menunjukkan adanya parit sepanjang 45 kaki atau setara dengan 13,7 meter yang digali di lahan gereja lokasi kuburan massal ditemukan pekan ini. Penemuan itu berlangsung setelah pasukan Rusia meninggalkan kota Bucha, Ukraina.
Perusahaan AS Maxar Technologies, yang mengumpulkan dan menerbitkan citra-citra satelit Ukraina, mengatakan tanda-tanda pertama penggalian kuburan massal di Gereja St. Andrew & Pyervozvannoho All Saints terlihat pada 10 Maret.
“Liputan lebih mutakhir pada 31 Maret memperlihatkan kuburan itu dengan parit sepanjang 45 kaki di bagian barat daya lahan dekat gereja itu,” kata Maxar.
Reuters belum dapat memverifikasi gambar-gambar tersebut. Belum jelas pula apakah gambar-gambar yang disiarkan Maxar berasal dari gereja yang sama dengan yang dikunjungi Reuters pada Sabtu.
Baca Juga:
Situasi Terkini Invasi Rusia ke Ukraina
Ukraina Gagalkan Serangan Rudal Rusia di Odessa
Usai Pertamax, Luhut Sebut Pertalite dan Gas 3 Kg Juga Bakal Naik