Internasional

Ukraina Gagalkan Serangan Rudal Rusia di Odessa

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
ANTARA/REUTERS/Gleb Garanich

Militer Ukraina mengumumkan bahwa pertahanan antiudara
mereka berhasil menggagalkan upaya serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur
penting di pelabuhan utama Laut Hitam, Odessa.

Gubernur Maksym Marchenko sebelumnya menyebutkan tiga rudal
menghantam daerah perumahan dan menimbulkan korban.

“Lewat cara yang berbahaya, musuh berupaya menyerang
fasilitas infrastruktur penting, yang dampaknya bisa membahayakan penduduk
warga sipil,” tulis unggahan Komando Selatan Militer Ukraina di Facebook,
seperti dikutip dari Antara.

“Berkat respons pasukan pertahanan udara yang tepat
waktu dan efektif, rudal gagal mengenai sasarannya,” sambungnya.

Bantahan: Sementara itu, Rusia membantah telah menargetkan
warga sipil dalam perangnya di Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari.
Moskow menyebut aksinya di Ukraina sebagai “operasi khusus” untuk
melucuti senjata negara tetangganya tersebut.

Sedangkan negara-negara Barat menyebut aksi Rusia sebagai
agresi yang tak berdasar.

Sanksi Baru: Amerika Serikat (AS) mengumumkan putaran baru
pembatasan ekspor ke Rusia dan Belarusia dengan menambahkan 120 entitas,
terutama perusahaan bidang militer, ke daftar pengendalian perdagangan pada
Jumat (1/4/2022).

Ke-120 entitas tersebut masuk dalam daftar Departemen
Perdagangan AS menyangkut pihak-pihak yang dilarang menerima teknologi sangat
penting.

Penambahan daftar itu dilakukan setelah tindakan sama
diambil AS baru-baru ini dalam upaya melemahkan militer Rusia sejak Presiden
Vladimir Putin menggulirkan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Tujuan: Langkah tersebut ditujukan untuk menggembosi
pertahanan militer Rusia.

“Menurunkan kemampuan pertahanan, kedirgantaraan,
maritim, dan sektor-sektor strategis lainnya milik Rusia dan Belarusia sebagai
tanggapan atas serangan brutal Rusia ke Ukraina yang berdaulat,” kata Departemen
Perdagangan.

Gedung Putih beranggapan bahwa langkah itu bisa mencegah
teknologi dan perangkat lunak menjangkau sektor militer di Rusia dan Belarus.

Pengendalian tersebut bergantung pada ketetapan Aturan
Produk Langsung Asing.

Berdasarkan aturan tersebut, perusahaan harus membuat barang
berteknologi tinggi dan rendah dengan menggunakan peralatan AS jika ingin
mendapat surat izin dari Amerika Serikat sebelum dikirimkan ke Rusia.

Dengan aturan itu, Departemen Perdagangan AS juga diperintahkan
untuk menolak hampir semua permintaan surat izin.

Secara keseluruhan, Departemen Perdagangan telah memasukkan
260 entitas ke daftar tersebut sebagai tindakan terhadap invasi ke Ukraina,
yang disebut Rusia sebagai “operasi khusus.”

Baca Juga

Share: Ukraina Gagalkan Serangan Rudal Rusia di Odessa