Isu Terkini

Putin Ngotot Minta Eropa Bayar Gas Rusia Pakai Rubel

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
(ANTARA/Thibault Camus/Pool via Reuters/as)

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengeluarkan ancaman akan menghentikan kontrak pasokan gas ke Eropa untuk tahap ketiga kecuali negara-negara kawasan itu melakukan pembayaran dengan mata uang rubel. 

Aksi balasan: Ancaman itu sejauh ini merupakan pembalasan paling keras yang dilancarkan Putin di bidang ekonomi atas rentetan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap negaranya terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Putin, yang menghadapi perlawanan keras dari militer Ukraina, telah memainkan salah satu kartu terpentingnya menyangkut kebutuhan energi negara-negara Eropa. 

“Mereka harus membuka rekening dalam ruble di bank-bank Rusia. Dari rekening itulah pembayaran akan dilakukan sebelum gas dikirimkan mulai besok. Kalau pembayaran itu tidak dilakukan dalam ruble, kami akan menganggap para pembeli gagal melakukan pembayaran, diikuti dengan konsekuensi berikutnya … kontrak yang ada sekarang akan dihentikan,” kata Putin, Kamis (31/3/2022), dilaporkan Antara.

Ketergantungan Eropa: Rusia memasok sekitar sepertiga dari gas Eropa, jadi energi adalah pengungkit paling kuat yang dimiliki Putin saat ia mencoba untuk membalas sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina. 

Keputusannya untuk memberlakukan pembayaran rubel telah mendorong mata uang Rusia, yang jatuh ke posisi terendah bersejarah setelah invasi 24 Februari tetapi sejak itu pulih. 

Perusahaan-perusahaan dan pemerintah-pemerintah Barat telah menolak langkah tersebut sebagai pelanggaran kontrak yang ada, yang ditetapkan dalam euro atau dolar. 

Menteri ekonomi Perancis mengatakan Prancis dan Jerman sedang mempersiapkan skenario yang memungkinkan bahwa aliran gas Rusia dapat dihentikan – sesuatu yang akan menjerumuskan Eropa ke dalam krisis energi besar-besaran.

Perintah yang ditandatangani oleh Putin menetapkan mekanisme bagi pembeli untuk mentransfer mata uang asing ke rekening khusus di bank Rusia, yang kemudian akan mengirim rubel kembali ke pembeli asing untuk melakukan pembayaran gas. 

Tujuan Putin: Dia mengatakan peralihan itu dimaksudkan untuk memperkuat kedaulatan Rusia, dan itu akan tetap pada kewajibannya pada semua kontrak.

Pemerintah negara-negara Eropa menentang ultimatum Putin itu.  Jerman, negara di Eropa yang paling banyak mengimpor gas Rusia, menyebut ancaman tersebut sebagai “pemerasan”. 

Baca Juga:

Roman Abramovich Kembali ke Meja Perundingan Rusia-Ukraina 

Roman Abramovich Diduga Terpapar Racun Chloropicrin 

Gubernur Papua Ingin Undang Vladimir Putin

Share: Putin Ngotot Minta Eropa Bayar Gas Rusia Pakai Rubel