Salah Satu korban dugaan penipuan investasi bodong robot trading Fahrenheit, bernama Murni Wyati memperkirakan ada 700 orang yang diduga menjadi korban investasi bodong tersebut.
Dia sendiri mengaku telah bergabung dengan investasi tersebut sejak Februari lalu. Murni menyampaikan dirinya mengalami kerugian pengurangan modal secara terus menerus.
“Kami (tujuh orang) melaporkan penipuan investasi Robot Trading Farenheit yang dimanipulasi dan tidak sewajarnya. Anggota ada 700 sampai 1.000 orang, khusus di sekitar 700 dan ada paguyuban lain yang belum sampai di sini dan akan segera menyusul,” jelasnya dikutip dari Antara.
Uang terkuras: Murni menerangkan, investasi yang dilakukan para nasabah mulai dari kisaran 500 dollar sampai 1,5 juta dollar.
“Awalnya aman-aman saja trading tiap hari profit, lalu pada tanggal 28 Januari itu diberhentikan dengan alasan mengurus perizinan. Dan dibekukan karena izinnya tidak lengkap kemudian mereka menjanjikan 25 Februari akan trading dan bisa withdraw,” ujar Murni.
Murni mengatakan pada janji tersebut mundur hingga 7 Maret. Namun, pada malam hari di tanggal tersebut semua member yang melakukan trading mengalami kerygian.
“Malamnya tiba-tiba trading lagi dan minusnya luar biasa. Yang terus menerus tanpa stop sampai uang terkuras,” katanya.
Tangkap pelaku: Polisi menangkap bos Robot trading Fahrenheit Hendry Susanto. Pelaku yang menjabat sebagai direktur di PT FSP Akademi Pro itu kini ditahan di Rutan Bareskrim Polri. Perusahaan tersebut merupakan pengelola robot trading bodong Fahrenheit.
Penangkapan itu dilakukan setelah Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menangkao empat orang tersangka terkait penipuan robot trading Fahrenheit, yakni, D, ILJ, DBJ, dan MF.
“Hendry Susanto sudah ditangkap,” ujar Dirtipideksus Bareskrim Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Rabu (23/3).
Janjikan kerugian: Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis mengatakan para tersangka kasus investasi berkedok robot trading Fahrenheit menjanjikan keuntungan sebesar 50 hingga 80 persen kepada korbannya.
“Menempatkan US$500 maka keuntungan 50 persen, kalau menempatkan US$1.000 dengan perhitungan 60 persen keuntungan diberikan kepada member, kalau menempatkan US$10.000 itu 75 persen untuk member sisanya perusahaan, dan kalau US$50.000 keuntungan 80 persen,” kata Auliansyah.
Baca Juga:
Cara Robot Trading Fahrenheit Tipu Korban