Kesehatan

Mengenal Dampak Mom Shaming, Bisa Ganggu Mental Seorang Ibu

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Shutterstock/Paula Photo

Terkadang kita kerap menemui atau melontarkan pertanyaan,
komentar, atau hal serupa yang dapat melukai perasaan seorang ibu. Apakah
kalian tahu kalau tindakan itu ternyata disebut mom shaming?

Ganggu Kesehatan Mental: Melansir Antara, mom shaming
ternyata bisa berdampak bagi kesehatan mental seseorang. Psikolog Grace Eugenia
Samve mengatakan tindakan itu dibagi menjadi dua kategori, yakni disengaja dan
tidak.

Namun, kedua kategori itu tetap berpotensi mengganggu
kesehatan mental seseorang, meskipun dilakukan oleh orang terdekat.

“Mom shaming itu tergantung apa yang disampaikan yang
membuat seorang ibu jadi cemas dan bertanya-tanya tentang dirinya. Dari mom
shaming, mungkin bisa berubah jadi baby blues, itu bisa saja terjadi,”
ujar Grace.

Dampak: Dari hal itu, Grace mengungkapkan dampak yang
timbul, yakni cemas, tidak percaya diri, produksi ASI berkurang lantaran ibu
stres hingga berpengaruh pada kondisi kesehatan anak.

“Ibu-ibu yang cemas atau stres mempengaruhi kemampuan
dia untuk mengasuh anak. Anak-anak itu bisa merasakan kalau ibunya sedang
sedih, anaknya jadi ikutan rewel,” ucap Grace.

Bikin Tidak Nyaman: Selain itu, Grace juga mengatakan
ketidaknyamanan ibu soal tindakan tersebut merupakan hal yang normal. Apalagi,
jika terkesan menghakimi.

Lanjutnya, hal penting yang perlu dilakukan ialah membagi
masalah ini dengan orang lain agar tidak meledak pada kemudian hari.

“Kalau kita enggak nyaman dengan itu, kita harus berani
mengakuinya. Tidak masalah kalau kita merasa tidak nyaman, kalau dipendam, itu
akan jadi bom waktu yang bisa berdampak ke anak juga,” ujarnya.

Bentuk Empati: Tidak hanya untuk ibu, Grace juga berharap
agar masyarakat memiliki empati yang besar terhadap seorang ibu terkait dengan
pilihan melahirkan, masalah menyusui, hingga cara pola asuh.

“Walau tujuannya baik tapi sebaiknya dihindari kalau
tidak bisa ngasih solusi, karena itu malah menimbulkan kesedihan bagi ibu lain.
Sebab setiap ibu itu berbeda, kita harus bisa berempati,” lanjutnya.

Kelola Emosi Sendiri: Namun, Grace membeberkan beberapa hal
yang bisa dilakukan jika ingin menghadapi mom shaming. Pertama, kenali diri
sendiri terlebih dahulu.

“Daripada menyalahkan diri kita, lebih baik kita
mengenali. Kalau kita udah merasa enggak nyaman, kita atasi, yang bisa kita
lakukan adalah mengelola emosi kita,” ungkap Grace.

Komunikasi: Kedua, coba untuk menceritakan masalah ini
kepada orang terdekat khususnya yang lebih tua. Namun, cara mengkomunikasinya
harus diperhatikan dengan benar, jangan sampai memicu perdebatan yang tidak
diinginkan.

“Menurut saya tidak ada salahnya kita menyampaikan
kalau dampak dari pertanyaan atau pernyataan mereka itu lebih banyak
keburukannya dibanding benefit-nya,” katanya.

Konsultasi: Ketiga, ibu dapat menjalankan konsultasi ke
tenaga ahli terpercaya untuk mengetahui pernyataan atau pertanyaan secara
tepat.

“Daripada kita menerima semuanya langsung
mentah-mentah, ada baiknya kita kroscek ke tenaga-tenaga ahli yang terpercaya.
Misal pertanyaan terkait kesehatan anak, bisa tanya ke dokter spesialis
anak,” ujarnya.

Baca Juga

Share: Mengenal Dampak Mom Shaming, Bisa Ganggu Mental Seorang Ibu