General

Kejanggalan Kasus Pengeroyokan Lansia di Jaktim, Keluarga Menduga Terkait Sengketa Tanah

Thomas — Asumsi.co

featured image
ANTARA

Peristiwa tragis menimpa seorang lansia berinisial WH (89), yang tewas setelah dikeroyok massa di Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (23/1/2022) dini hari. WH diamuk massa usai dituduh sebagai pencuri mobil.

Berawal dari serempet motor: Kejadian itu viral di media sosial. Diduga keributan terjadi hingga WH diteriaki maling mobil karena sempat menyerempet pemotor.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Pulo Kambing, Kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Dalam rekaman kamera ponsel terlihat sejumlah massa yang mengendarai sepeda motor berusaha mengejar mobil yang dikendarai korban dari wilayah Tebet hingga Pulogadung.

Massa yang didominasi remaja berjumlah puluhan itu secara beringas merusak mobil dan menarik WH dari dalam mobilnya. Korban berusia lanjut itu dipukuli dengan batu dan kayu hingga tewas di tempat.

Jenazah di bawa ke RSCM: Menurut penyelidikan polisi, pria yang dikeroyok massa itu bukanlah maling mobil seperti yang dituduhkan massa. Jenazah HM yang tewas dalam pengeroyokan, dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk autopsi.

Korban disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022).  Almarhum rencananya dikremasi pada Selasa (25/1/2022) setelah menjalani serangkaian ibadah.

14 orang ditangkap, 4 tersangka: Kepolisian menciduk 14 orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan hingga menewaskan seorang WH. Diantaranya warga yang motornya diserempet dan kemudian melakukan provokasi dengan teriakan maling.

Hingga Senin (24/1/2022) dari 14 orang yang diamankan, 4 orang ditetapkan sebagai tersangka. Polisi belum mengungkap peran dari masing-masing tersangka.

Diduga terkait sengketa tanah: Kuasa hukum keluarga WH, Freddy Y Patty, menyebut sebelum meninggal almarhum masih memiliki sengketa tanah di Tangerang dengan seseorang berinisial SM. Kasus itu sudah berlangsung sejak 1978.

“Selama 33 tahun beliau memperjuangkan hak-hak atas tanahnya sampai saat ini belum selesai,” kata Freddy, dikutip dari Antara.

Dinilai janggal: Anak korban, Bryna menyatakan heran, mengapa ayahnya yang sudah lansia mengemudikan mobilnya sampai ke Pulogadung sendirian, hingga dini hari.

Apalagi posisi korban awalnya di Tebet, Jakarta Selatan sudah dekat ke rumah di Kalibata. Tapi korban WH justru menuju ke Pulogadung yang dinilai lebih jauh. Hal ini dinilai janggal oleh anak korban.

“Dari Tebet ke Kalibata cuma sekitar 10 menit kalo nggak macet. Tapi, kenapa papa sampai ke Pulogadung. Kenapa papa juga sampai malam, kami bingung juga,” katanya.

Berharap dalang terungkap: Pihak keluarga korban sudah menyerahkan bukti visum pada penyidik, Minggu (23/1/2022), sekitar pukul 15.00 WIB.

Ponsel korban saat ini sudah dibawa polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Keluarga berharap polisi bisa mengungkap dalang atau aktor utama di balik tindakan penganiayaan serta motif apa yang melandasinya.

“Kami sangat berharap bahwa para pelaku utama, aktor di balik kejadian ini bisa diusut dan motif apa yang membuat mereka melakukan ini bisa dibuktikan. Jangan ada hal-hal yang tersembunyi,” tegas Freddy.

Baca Juga:

Polisi Ringkus 14 Orang Diduga Keroyok Kakek 89 Tahun hingga Tewas

Propam Diminta Ikut Tangani Kasus Pengeroyokan Lansia di Cakung

Kakek Berusia 89 Tahun Tewas Dihakimi Warga Usai Diteriaki Maling

Share: Kejanggalan Kasus Pengeroyokan Lansia di Jaktim, Keluarga Menduga Terkait Sengketa Tanah