Vaksin Covid-19

Buka Perdagangan Perdana BEI 2022, Jokowi Banggakan Pencapaian Vaksinansi RI

Thomas — Asumsi.co

featured image
ANTARA/Desca Lidya Natalia

Presiden Joko Widodo membuka perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2022. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyebutkan vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah melampaui target 280 juta dosis yaitu mencapai 281.299.690 dosis.

“Target kita akhir tahun (2021) adalah 280 juta. Pada hari ini juga patut kita syukuri, saya sudah khawatir target kita akhir tahun 280 juta dosis vaksin bisa disuntikkan ke seluruh masyarakat bisa tercapai atau tidak? Ternyata tapi pagi saya sudah cek sudah berada di angka 281.299.690 dosis,” kata Presiden Joko Widodo di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/2/2022) dikutip dari Antara.

Tantangan geografi: Jokowi menyampaikan pencapaian vaksinasi RI bukan hal yang mudah, mengingat kondisi geografi Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.

“Hati-hati 280 juta dosis yang disuntikkan itu juga bukan barang yang mudah. Menyuntik 280 juta kali dalam waktu satu tahun bukan barang yang mudah karena geografi kita, yang mengharuskan vaksinasi dengan naik perahu, sepeda motor, jalan kaki ke atas gunung bukan sesuatu yang mudah,” tegas Presiden Jokowi.

Vaksinasi anak: Jokowi juga mengungkap data vaksinasi untuk anak juga sudah mencapai 3,8 juta dosis. Rinciannya, per 2 Januari 2022, vaksinasi anak dosis pertama sudah mencapai 79,6 persen dan dosis kedua 54 persen.

“Dan untuk ibu kota provinsi, kota-kota besar yang interaksi masyarakatnya tinggi sudah di atas 70 persen dan 27 provinsi telah mencapai target di atas 70 persen,” ungkap Presiden.

Kerja sama semua pihak: Menurut Jokowi keberhasilan itu karena kerja keras pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, BIN, perusahaan-perusahaan swasta baik skala besar, menengah, kecil, organisasi masyarakat dan lainnya.

“Semua bergerak, modal kita di situ, kebersamaan, gotong royong itu modal kita,” tambah Presiden.

Jumlah kasus 2021: Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga mengakui bahwa tahun 2021 merupakan tahun yang sangat sulit. Khususnya di pertengahan Juli 2021, pada saat kasus harian RI mencapai 56 ribu, hingga lorong-lorong rumah sakit, di halaman rumah sakit semua penuh pasien COVID-19.

Namun, Presiden Jokowi menyebut pada 2 Januari 2022 kasus COVID-19 di Indonesia hanya tercatat 174 kasus.

“Dari 56 ribu (kasus) turun menjadi 174 (kasus) per hari, inilah yang harus kita syukuri dan kita jaga agar tidak terjadi kasus seperti kasus 2021 di pertengahan Juli tadi,” tambah Presiden.

Bandingkan RI dengan negara lain: Jokowi juga mengungkap jumlah penduduk terkonfirmasi positif COVID-19 dibanding total populasi di Indonesia hanyalah 1,6 persen. Jumlah itu jauh di bawah negara-negara lain yaitu Amerika Serikat 16,8 persen, Brazil 10,5 persen, Rusia 7,2 persen, India 2,5 persen.

“Peringkat kita di 147 dari 222 negara, ini patut kita syukuri,” kata Presiden.

Baca Juga:

Jokowi Terbitkan Perpres, Premium Masih Beredar di Indonesia

Resmi, Jokowi Teken Keppres Perpanjang Status Pandemi Nasional Covid-19

Jokowi: Meski Belum Juara, Rakyat Tetap Bangga Usaha Timnas di Piala AFF

Share: Buka Perdagangan Perdana BEI 2022, Jokowi Banggakan Pencapaian Vaksinansi RI