Sains

Orang Super Kaya Berlomba Terbang ke Luar Angkasa, Jadi Tren Baru?

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: Virgin Galactic

Kalau di masa perang dingin, astronot berlomba-lomba pergi ke Bulan, di era milenial ini, bersaing jalan-jalan ke luar angkasa lagi jadi tren. Bukan dilakukan oleh astronot, tapi orang-orang super kaya dunia. Misalnya Jeff Bezos, pemilik e-commerce Amazon sekaligus bos agensi maskapai penerbangan, Blue Origin, baru-baru ini berhasil meluncur ke luar angkasa, Selasa (20/7/2021).

Terbang ke luar angkasa dengan roket nirawak

Melansir Reuters, Bezos meluncur ke luar angkasa dengan menggunakan roket nirawal alias terbang secara otomatis, New Shepard, yang dikembangkan perusahaan Blue Origin miliknya. Roketnya terbang dari landasan pacu di Texas Barat.

Bezos terbang bersama tiga awak lainnya, yaitu Mark Bezos yang merupakan mantan calon astronot Wally Funk, serta para pemenang lelang yang menawar US$28 juta untuk tiket ke luar angkasa, salah satunya Oliver Daemen, remaja termuda yang berhasil wisata ke luar angkasa di usia 18 tahun.

“Saya benar-benar girang sekaligus gelisah,” ucap Bezos sebelum New Sheppard melakukan perjalanannya ke luar angkasa.

Baca Juga: Pegasus Hingga Candiru, Spyware Israel Yang Incar Aktivis Indonesia | Asumsi

Roket tersebut pun meluncur pada pukul 08.00 waktu setempat, atau 19.00 WIB. Bahkan, penerbangannya disiarkan secara langsung melalui tayangan kanal YouTube Blue Origin, sehingga bisa disaksikan oleh publik.

Dalam video tersebut, terlihat New Shepard terbang dalam jangkauan Sub Orbital, yakni hanya berada di sekitar tepian luar angkasa dengan kecepatan 3701 kilometer per jam. Para penumpang diajak mengudara pada ketinggian 200 kilometer lebih.

Selepas melakukan perjalanan perdananya ke luar angkasa ini, miliarder berusia 57 tahun ini mengungkapkan kesannya usai melakukan penerbangan unik tersebut.

Bahkan, ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pengguna loyal layanan Amazon karena keuntungan perusahaan tersebut, berperan membiayai pengalaman wisata ke luar angkasa jadi kenyataan.

“Hari terbaik seumur hidup saya. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Amazon, dan setiap konsumen Amazon. Ini karena kalian ikut membayar untuk semua ini,” ungkap Bezos.

Konglomerat Inggris terbang duluan ke luar angkasa

Sebelum Bezos, diketahui ada konglomerat Inggris, Richard Branson, yang melakukan penerbangan ke luar angkasa lebih dulu, dua pekan lalu dengan pesawat berpendorong roket, Virgin Galactic, miliknya.

Dilaporkan BBC, Branson melakukan penerbangan dengan lepas landas dari New Mexico, AS menggunakan pesawat yang telah dikembangkan perusahaannya selama 17 tahun. 

Baca Juga: Kenali Pseudosains Saat Pandemi, Subjektif Hingga Mengabaikan Segala Bukti | Asumsi

Ia mengaku terkesan pada pengalaman wisata berada di tepian luar angkasa satu jam setelah meninggalkan Bumi pada ketinggian 15 ribu km, Minggu (11/7/2021) pekan lalu.

Branson terbang bersama dua pilot, Dave Mackay dan Michael Masucci, serta tiga karyawan Galactic yakni Beth Moses, Colin Bennett, dan Sirisha Bandla.

“Saya telah memimpikan momen ini sejak saya masih kecil. Tapi sejujurnya, tidak ada yang bisa mempersiapkan Anda untuk melihat planet Bumi dari luar angkasa,” kata Branson.

Ia mengungkapkan, hingga wisata luar angkasa ini terealisasi membutuhkan waktu hampir dua dekade untuk persiapannya. Bahkan, ia sampai mencatat perjalanannya selama terbang dengan buku catatan khusus.

Bersaing dikomersilkan

Bukan sekadar mencatat pengalamannya, buku tersebut dibawa Branson untuk mencatatkan sejumlah hal yang perlu dievaluasi agar pengalaman penerbangan berikutnya semakin baik.

Sebab, ia memang berencana menjadikan wisata ke tepian luar angkasa ini dikomersilkan mulai tahun depan dengan harga US$250 ribu atau setara Rp3,7 miliar.

“Saya sampai membawa buku catatan saya, dan saya telah menuliskan 30 sampai 40 hal kecil yang akan membuat pengalaman bagi orang berikutnya yang pergi ke luar angkasa bersama kami jauh lebih baik,” ujarnya.

Baca Juga: Asthon Kutcher Jual Tiket Wisatanya ke Luar Angkasa, Berapa Harga dan Trennya ke Depan? | Asumsi

Sedangkan Bezos, sebelumnya menjual pengalaman terbang 11 menit ke luar angkasa ini seharga USD28 juta atau hampir Rp400 miliar. Ia pun membuka peluang untuk terus mengomersikan layanan penerbangan ini.

Sebelumnya, kepada Asumsi.co, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengaku tak heran kalau wisata luar angkasa akan terus menjadi tren untuk dilakukan orang-orang super kaya. 

Meski pengalaman yang ditawarkan hanya sampai tepi luar angkasa, dan tidak sampai mengunjungi bulan atau planet tertentu, namun sensasi mengudara gravitasi nol menjadi daya tarik tersendiri. 

“Ke depan, bisa saja wisatanya itu melintasi bulan atau planet tertentu walau sesaat. Tapi ini masih dalam kajian juga, dan kalau benar, harganya luar biasa banget pasti,” ucap Thomas.

Share: Orang Super Kaya Berlomba Terbang ke Luar Angkasa, Jadi Tren Baru?