General

Peran Ibu Rumah Tangga Sebagai Penolong Ekonomi di Era Pandemi

Tesalonica — Asumsi.co

featured image
ANTARA FOTO/Siswowidodo

Ibu rumah tangga dinilai sebagai salah satu penolong  ekonomi negara di tengah masa pandemi Covid-19. Peran mereka tak lepas dari
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Sumbangan UMKM: Melansir situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan
kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau
Rp8573,89 triliun.

Bahkan, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia
meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan menghimpun
hingga 60,4 persen dari total investasi.

Penting Bagi Perempuan: Menteri Ketenagakerjaan Ida
Fauziyah mengatakan UMKM Indonesia juga sangat berperan penting bagi sebagian
besar tenaga kerja perempuan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 50 persen
pengusaha UMKM merupakan perempuan.

Ida menilai semua pihak wajib mendukung UMKM di masa
pandemi.

Berdasarkan survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
menunjukkan 94 persen usaha mengalami penurunan penjualan. Lebih dari 40 persen
UMKM di segala bidang mengalami penurunan penjualan lebih dari 75 persen.

Sementara itu, data BPS menunjukkan peningkatan jumlah
pengangguran yang signifikan sebagai akibat dari pandemi. Banyak data
menunjukkan jumlah pekerja perempuan yang terdampak oleh pandemi lebih kecil
bila dibandingkan dengan laki-laki.

Namun beberapa studi menunjukkan bahwa perempuan justru
mendapat beban tambahan sebagai akibat dari pandemi Covid-19.

Penunjang Ekonomi: Di lain sisi, Pengurus Komite
Pemberdayaan Perempuan dan Sumber Daya Keluarga Masyarakat Ekonomi Syariah
(MES) Amy Atmanto sempat  mengatakan ibu
rumah tangga punya peluang untuk menyelamatkan perekonomian keluarga di tengah
pandemi COVID-19. Salah satunya dengan UMKM.

Melansir Kompas.com, menurutnya, para ibu rumah tangga dapat
memiliki pemasukan melalui  bisnis,
seperti memasang payet dan mote, patchwork membuat kue, masker kain, dan
konektor masker.

Kegiatan itu dinilai dapat menghasilkan secara ekonomis dan
bermanfaat bagi kesejahteraan mereka. Selain itu, hal ini juga berpotensi
menumbuhkan sosok-sosok pekerja kreatif di dunia industri.

Keseimbangan Gender: Direktur Lingkaran Pendidikan
Alternatif Perempuan (KAPAL Perempuan) Misiyah menilai perempuan khususnya ibu
rumah tangga tidak hanya didorong untuk berkontribusi dalam menunjang
perekonomian keluarga di era pandemi COVID-19.

“Mereka harus diseimbangkan antara beban-beban yang selama
ini dia pikul lebih berat dari pada laki-laki. Sehingga, perlu memperhatikan
peran kesetaraannya dalam perkembangan ekonomi,” kata Misiyah kepada Asumsi.co,
Rabu (22/12/21).

Menurutnya, ibu rumah tangga dapat ditempatkan wadah bisnis
berdasarkan kategorinya seperti makanan yang saat ini lebih dibutuhkan. Namun,
Misiyah tetap mengingatkan untuk memperhatikan porsi pekerjaan yang harus
dilakukan oleh mereka lantaran masih terdapat tanggung jawab yang harus dipikul
di rumah tangga.

Namun, beberapa pihak perlu melihat dan menyoroti tantangan
yang dialami ibu rumah tangga ketika membangun usaha. Misalnya, perempuan tidak
hanya ditawarkan training dalam membuat usaha, tetapi perlu untuk
membahas kesetaraan UMKM. Tujuannya, mereka tidak terasa terbebani oleh peran
ini.

Jangan dieksploitasi: Secara terpisah, Komisioner
Komnas Perempuan Alimatul Qibtiyah mengatakan banyak inovasi yang bisa
dilakukan oleh perempuan. Dia pun mengapresiasi ibu rumah tangga dalam
menunjang ekonomi.

“Namun, hal ini jangan dieksploitasi oleh pihak-pihak yang
merasa segala pekerjaan dibebankan kepada perempuan. Meskipun, perempuan
dinilai multitasking harus tetap melihat dan memperhatikan kapasitas pekerjaan
yang bisa dilakukan oleh mereka,” ujar Alim kepada  Asumsi.co.

Alim mengingatkan pemerintah jangan hanya mengakui dan
mengapresiasi ibu rumah tangga sebagai penunjang ekonomi. Pemerintah juga perlu
mendorong para suami untuk ikut berperan sebagai bapak rumah tangga agar berimbang.

“Sehingga, apabila beban ekonomi diberikan semuanya kepada
ibu rumah tangga, mereka akan merasa semakin memiliki beban yang berat,”
katanya.

Dukungan semua pihak: Alim mengajak semua pihak untuk
membantu mengembangkan usaha. Pihak UMKM dapat memberi wadah ibu rumah tangga
pelatihan pemasaran, marketing, dan produksi. Tokoh masyarakat dapat berperan
untuk memperhatikan ibu rumah tangga agar tidak terlalu lelah dalam
berkontribusi dengan tidak melarang para suami sebagai bapak rumah tangga.

Alim berharap ibu rumah tangga dapat diberikan wadah dan
pembelajaran yang lebih baik dalam mengembangkan usaha. Sehingga, perekonomian
rumah tangga dapat ditunjang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh
perempuan.

Baca Juga: 

Share: Peran Ibu Rumah Tangga Sebagai Penolong Ekonomi di Era Pandemi