BRIN Ingin Swasta Biayai 80 Persen Dana Riset
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ingin mendapat dukungan dana yang lebih besar dari swasta.
BRIN menginginkan swasta agar lebih banyak berperan dalam mendukung riset dan pengembang yang dilakukan para peneliti.
Suntikan Dana Swasta: Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menilai dukungan pihak swasta bisa meningkatkan kualitas ekosistem ilmiah di bidang riset dan inovasi Indonesia.
“Kalau sekarang 80 persen masih pemerintah, 20 persen hanya swasta,” kata Handoko seperti dikutip dari Antara.
Dia menyebut UNESCO PBB juga menghendaki demikian. Riset, kata Handoko, lebih baik didukung oleh dana dari pihak swasta.
Malaysia Lebih Dulu: Handoko mengatakan riset di negara lain sudah didukung dana yang lebih besar dari pihak swasta. Salah satunya Malaysia.
Dia mengatakan 75 persen pendanaan riset di Malaysia berasal dari swasta, sementara pemerintah setempat hanya membantu pembiayaan 25 persen.
“Dengan 80 persen riset dan pengembangan dari swasta, maka swasta menjadi pelaku dominan bukan lagi pemerintah ke depannya. Ekonomi kita akan tumbuh, kalau pelaku usahanya tumbuh, bukan pemerintahnya yang tumbuh,” kata Handoko.
Target Gaet Dana Swasta: Di bawah komando Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah, BRIN memiliki indikator kinerja jangka panjang yang menargetkan semakin banyak pihak swasta terlibat dalam riset.
“Itulah target kita dalam jangka panjang yang dibebankan kepada kami semua di BRIN,” kata Handoko.
Sinergi dengan Swasta: BRIN juga akan membuat regulasi yang memungkinkan meminjamkan periset yang ada di BRIN kepada swasta secara gratis.
Kerja sama ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang baik serta memaksimalkan ekosistem riset dan inovasi yang lebih baik di Indonesia.
“Infrastruktur riset di BRIN akan menjadi platform terbuka bagi semua pihak, sehingga bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin termasuk pelaku usaha, sehingga industri tidak perlu menghabiskan dananya untuk membangun fasilitas riset,” ucapnya.
Baca juga:
