Usai ditegur Gerindra akibat cuitannya yang menyindir Presiden Jokowi, politisi Gerindra, Fadli Zon diisukan berpotensi pindah partai.
Memang, ini baru sebatas rumor. Namun, Partai Ummat lekas jemput bola dan mengajak bergabung. Benar Fadli Zon mau pindah partai?
Asumsi mencoba menghubungi Fadli. Namun, pesan yang dikirim Asumsi tidak kunjung mendapat balasan.
Mustahil Pindah
Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menyebut tak mungkin Fadli pindah partai. Ia menyebut tak ada alasan kuat buat Fadli meninggalkan Gerindra.
Menurut Lucius, Partai Ummat yang gerak cepat menawari Fadli Zon pun belum jadi partai menjanjikan. Jika Fadli manut dan pindah, maka kursi dia di DPR harus ditinggalkan.
“Dia pasti enggak akan berani bangetlah. Kursi DPR adalah satu-satunya alasan ia bisa berkicau dan didengar,” kata Lucius kepada Asumsi.
Lucius menyebut, jika Fadli sudah tidak menjadi anggota DPR, dan sudah tidak di Gerindra, akan sulit buat dia untuk bermanuver. Contoh paling nyata mungkin bisa dilihat pada sosok Fahri Hamzah saat di DPR dan kini sudah tidak lagi di DPR.
“Mungkin, (kalau tak di DPR) enggak akan banyak yang peduli Fadli ngomong apa,” kata Lucius.
Jalan Panjang Partai Ummat
Buat partai baru seperti Partai Ummat sendiri, jalan yang ditempuh masih sangatlah panjang. Paling tidak, untuk bisa masuk Senayan, partai baru harus punya strategi menarik pemilih seperti figur yang kuat yang bisa menjadi daya pikat pemilih.
“Kalau enggak, apa coba yang membuat pemilih bisa melirik mereka di Pemilu yang akan datang? Apalagi kalau partai baru didirikan oleh mereka yang adalah mantan kader partai lain,” ucap dia.
Selain itu, parliamentary threshold yang cukup tinggi juga jelas masih akan menyulitkan parpol baru untuk bisa tembus parlemen. Dengan demikian, berlindung di partai yang sudah lebih mapan masih jadi pilihan aman untuk tetap bisa bersuara di Senayan.
“Apalagi dengan modal yang begitu-begitu saja,” ucap dia.
Ikut Mendirikan Gerindra
Sementara itu, dikutip dari situs Gerindra, Fadli Zon adalah satu dari sejumlah pendiri awal Gerindra. Pada 2007, Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo terpikir untuk membuat partai baru yang memberikan haluan baru dan harapan baru.
Setelah melalui pembahasan dan perdebatan panjang, Fadli Zon, bersama Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Muchdi Pr, dan lainnya mendeklarasikan Partai Gerindra pada 6 Februari 2008. Di Partai Gerindra, Fadli Zon duduk sebagai Wakil Ketua Umum.
Karier politiknya sendiri dimulai sebagai Direktur Eksekutif dari lembaga think thank dan penelitan Center for Policy and Development Studies (CPDS) pada 1995-1997.
Fadli pernah menjadi anggota MPR RI pada 1997-1999. Di tengah jabatannya sebagai anggota MPR, dia juga pernah ikut mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB) dan menjadi salah satu ketua hingga mundur pada 2001.
Baca Juga