Moeldoko Usai Diusir Aktivis HAM: Biasa Bagi Saya

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko diusir saat mendatangi aktivis HAM dalam Aksi Kamisan di Semarang, Jawa Tengah.

Moeldoko menganggap itu sudah biasa dan tetap menghargai aspirasi yang disampaikan massa pedemo.

Anggap Biasa: Moeldoko mengaku sudah banyak bertemu dengan kalangan masyarakat yang ingin mengungkapkan aspirasi lewat unjuk rasa.

Ketika diusir, dia menganggapnya sebagai hal yang biasa.

“Bagi saya itu sesuatu yang biasa, saya menghormati dan menghargai yang disampaikan. Untuk itu saya beserta rombongan meninggalkan tempat,” kata Moeldoko mengutip Antara, Jumat (19/11).

Berusaha Memahami: Moeldoko mengaku memang sengaja mendatangi massa Aksi Kamisan di depan Hotel Paragon, Semarang pada Kamis kemarin (19/11).

“Saya mendapatkan laporan dari Pak Wali Kota bahwa di luar ada demo, teman-teman yang menyuarakan persoalan HAM di Indonesia. Saya putuskan, oke saya akan datang,” kata dia.

Moeldoko ingin mendengarkan aspirasi yang disampaikan terutama terkait penanganan pelanggaran HAM berat masa lalu. Dia pun mau memberi penjelasan bahwa pemerintah tidak abai terhadap pelanggaran HAM.

Namun, massa tidak mau Moeldoko bicara dan meneriakinya. Hingga kemudian, Moeldoko bersama rombongan meninggalkan lokasi.

“Pertanyaannya, kenapa saya datang (menemui pengunjuk rasa)? Itulah sebuah wujud. Kalau kami tidak peduli, kami tidak datang melihat dan mendengarkan,” ujarnya.

Aksi Kamisan: Sejumlah aktivis pembela HAM menggelar demo di depan Hotel Paragon, Semarang, Jawa Tengah pada Kamis kemarin (18/11). 

Mereka mengkritik gelaran Festival HAM yang digagas Kantor Staf Presiden, Komnas HAM dan beberapa lembaga lainnya.

Moeldoko bersama rombongan lalu menghampiri massa. Dia sempat mengambil microphone dan bicara beberapa patah kata.

Namun, massa tak mau ada Moeldoko di sana. “Sudah, Pak. Kami tidak mau Bapak ngomong di sini!” pekik salah satu massa aksi.

Baca juga:

​Moeldoko Diusir Massa Aksi Kamisan di Semarang ​

​Moeldoko Belum Mau Cabut Laporan Polisi Terhadap Peneliti ICW ​

​Usai Dipolisikan Moeldoko, ICW Harap Publik Tak Gentar Awasi Pemerintah​