Obat jenis molnupiravir yang dikembangkan perusahaan farmasi Merck diprediksi bisa menyembuhkan pasien virus corona (Covid-19) dalam waktu yang cepat.
Didasari pada uji klinis fase ketiga yang hasilnya menyatakan molnupiravir memiliki efek penyembuhan hingga 100 persen.
Diprediksi Sangat Mujarab
Mengutip Antara, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Zullies Ikawati menyebut molnupiravir bakal tersedia di pasaran dalam waktu 4-5 bulan mendatang.
Dia mengatakan pasien bisa minum sendiri di rumah dan sembuh dalam lima hari. Berkat obat itu, Zullies memprediksi Covid-19 benar-benar hanya seperti penyakit flu biasa.
Mulanya Bukan untuk Covid
Zullies mengatakan bahwa informasi tentang pembuatan obat molnupiravir sudah beredar sejak April 2020 silam.
Mulanya, molnupiravir dikembangkan oleh Emory Institute for Drug Discovery (EIDD) dalam rangka meracik obat untuk Venezuelan equine encephalitis virus.
Uji klinis fase pertama dilakukan pada 2019. Ketika terjadi pandemi Covid-19, molnupiravir diuji untuk virus SARS-CoV-2 yang hasilnya menunjukkan potensi antiviral in vitro dan in vivo.
“Senyawa obat ini merupakan analog nucleoside cytidine, yang dapat menyusup rantai RNA dan menghambat sintesis RNA virus melalui penghambatan enzim RdRp (RNA-dependent RNA Polymerase), yang pada gilirannya menghambat replikasi virus,” kata Zullies.
Penelitian Lanjutan
Usai mendapat hasil positif, EIDD bekerja sama dengan dua perusahaan farmasi besar yakni Ridgeback Biotherapeutics asal Jerman dan Merck asal Amerika Serikat.
Uji klinis fase dua dan tiga lalu dilakukan kepada pasien rawat jalan dan pasien rawat inap di rumah sakit mulai 19 Oktober lalu.
Pengujian terhadap pasien yang dirawat inap di rumah sakit disetop karena kurang memenuhi harapan.
Pengujian terhadap pasien rawat jalan yang bergejala ringan tetap dilanjutkan untuk usia 18 tahun ke atas. Diharapkan selesai pada 8 November 2021.
Baca Juga:
Molnupiravir, Kandidat Obat Covid-19 dari Merck yang Diklaim Efektif Redam Varian Delta
Blitar Uji Coba New Normal, Bakal Jadi Contoh Daerah Lain
Ada 34 Kasus Positif Covid-19, Pemerintah Perketat Pemantauan Prokes PON XX Papua