Vaksin Covid-19

Banyak Dokter Mengeluh, IDI Minta Vaksin Khusus Nakes Tak Dirampas

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Foto: Unsplash

Di tengah ramainya perbincangan soal isu influencer yang dapat jatah menerima suntikan vaksin dosis ketiga, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menerima banyak keluhan dari para tenaga kesehatan. Apalagi, ada informasi hilangnya jadwal vaksin booster buat tenaga kesehatan, terutama yang menangani pasien Covid-19.

Masalah Administrasi

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih, membenarkan hal itu. Ia menerima banyak keluhan soal hilangnya jadwal vaksin booster untuk para tenaga kesehatan. Ia pun menyayangkan terjadinya persoalan tersebut, yang diduga disebabkan oleh masalah administrasi.

Faqih menilai wajar adanya keluhan ini. Sebab, para dokter dan tenaga kesehatan yang terutama bekerja setiap hari melayani pasien Covid-19, tentu memerlukan vaksin booster supaya merasa lebih terlindungi saat bertugas.

“Iya, tapi jumlah keluhannya saya enggak tahu. Saya kira ini persoalan yang disebabkan oleh masalah administrasi yang perlu jadi perhatian pemerintah. Memang yang harus diutamakan itu para dokter dan tenaga kesehatan yang praktik dan langsung berhadapan dengan pasien. Termasuk, dokter-dokter yang terlibat dalam program penanganan Covid-19 kayak yang mengurus vaksinasi, atau sosialisasi protokol kesehatan ke masyarakat,” katanya kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: Viral Influencer Dapat Jatah Vaksin Booster Moderna, Perlukah Jadi Prioritas? | Asumsi

Ia menegaskan, para tenaga kesehatan yang sejauh ini menjadi garda terdepan dan masih bersentuhan langsung dengan masyarakat, perlu mendapat perhatian. Jangan sampai, justru menuding balik mereka dengan menganggap mereka tidak sabar. 

“Wajar kalau mereka mengeluh, karena mereka ini harus diutamakan untuk dilindungi,” kata Faqih.

Dokter mengharapkan, masalah ini juga harus menjadi perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, supaya tidak menjadi masalah yang berkepanjangan. Sebab, persoalan vaksinasi untuk tenaga kesehatan bukan pertama kali terjadi kali ini.

“Menurut saya, perlu menjadi perhatian, kajian, dan evaluasi pemerintah khususnya Kemenkes, karena ini kan, bukan pertama kali terjadi. Masalah serupa itu juga terjadi saat nakes kita ikutan vaksinasi pertama dan kedua yang awal-awal khusus nakes, banyak yang bermasalah proses pendaftarannya,” tutur Faqih.

IDI Minta Vaksin Khusus Nakes Tak Dirampas 

Daeng Faqih pun mengkritisi masih kurangnya sosialisasi soal cara dan persyaratan para tenaga kesehatan, untuk bisa mendapatkan vaksin dosis ketiga. Hal yang banyak diketahui saat ini, kata dia, sebatas tenaga kesehatan bisa mendapatkan vaksin booster untuk proteksi ekstra.

“Saya kira, perlu dijkaji pemerintah dan perlu ada sosialisasi. Banyak yang sudah daftar, tapi tiba-tiba jadwalnya hilang, itu masalah lain lagi yang harus ditangani tersendiri. Ini tantangan administratif yang perlu ada koreksi dan perbaikan. Jadi, akibatnya berasa teman-teman dokter seperti diskriminasi. Kami harapkan bisa dilakukan dengan baik dan cepat,” terangnya.

Baca Juga: Influencer Dinilai Tak Layak Dapat Suntikan Vaksin Dosis Ketiga | Asumsi

Menyikapi soal adanya kabar influencer yang dapat jatah vaksin dosis ketiga, Faqih mengharapkan hal ini tidak benar-benar terjadi. Ia benar-benar meminta perhatian publik, supaya dokter tidak jadi korban egois kalangan tertentu. Sehingga, jatah vaksin Moderna yang semestinya jadi hak mereka, tidak dirampas.

“Perhatiannya untuk dokter kami minta benar-benar deh, ini. Sudah banyak nakes yang wafat periode Mei sampai Juli akhir ini. Begitu juga yang terpapar Covid-19. Jadi, jangan diambil hak kami, dan masalah ini secara administratif perlu dibenahi. Saya kira perlu lah, dilakukan koreksi serius agar kendala-kendalanya bisa segera teratasi,” pungkasnya.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengaku prihatin dengan adanya masalah ini. Ia benar-benar meminta supaya urusan vaksinasi di Indonesia benar-benar dilakukan secara serius.

Selain itu, ia mengharapkan tidak ada pihak yang bukan prioritas, tega mengambil jatah vaksin dosis ketiga yang merupakan hak tenaga kesehatan sepenuhnya. 

“Sangat kacau begini kondisinya. Masa dokternya sampai banyak yang mengeluh susah dapat vaksin dosis ketiga, yang padahal jumlahnya pasti sudah prioritas buat mereka, ditambah isu influencer pakai dosis vaksin ketiga. Ini sangat kacau,” ucap Dicky, ketika dihubungi Asumsi.co secara terpisah.

Share: Banyak Dokter Mengeluh, IDI Minta Vaksin Khusus Nakes Tak Dirampas